SURABAYAONLINE.CO, Malang – Perumda Air Minum Tugu Tirta Kota Malang kembali melakukan langkah besar untuk menjaga keberlanjutan sumber air.
Kali ini, perusahaan pelat merah itu mengeruk sedimentasi Sungai Wendit, salah satu sumber utama air baku yang dikelola Tugu Tirta.
Direktur Utama Perumda Tugu Tirta, Priyo Sudibyo, mengakui pengerukan besar terakhir dilakukan 12 tahun lalu.
“Selama ini kegiatan rutin hanya sebatas membersihkan sampah dan ranting di aliran sungai,” ujarnya saat ditemui disela sela kegiatannya.
Menurutnya, sedimentasi yang menumpuk membuat aliran menyempit dan kualitas perairan terganggu.
“Pengerukan ini penting agar kapasitas sungai kembali optimal, sehingga pasokan air untuk warga lebih terjamin,” tegas Priyo disela – sela pengerukan.
Priyo yang mengawal pengerukan secara langsung ini mengatakan, sebelum dilakukan pengerukan, ketinggian air Sungai Wendit hanya sekitar 30 sentimeter.
Nantinya, dasar sungai akan digali hingga kedalaman 1,5–2 meter. Diharapkan pengerukan tersebut membuat aliran lebih lancar, ekosistem lebih sehat, sekaligus mengurangi risiko gangguan distribusi.
Khususnya, pasokan dari Wendit 3 yang menyuplai air ke Reservoir Betek, Tlogomas, dan Mojolangu akan menjadi lebih stabil. Dengan begitu, warga Kota Malang dapat menikmati layanan air bersih secara optimal.
Sebagai perusahaan daerah, Perumda Air Minum Tugu Tirta Kota Malang memang dikenal aktif menjaga keberlanjutan sumber air. Selain mengutamakan pelayanan, perusahaan ini juga rutin menggelar program konservasi lingkungan, termasuk penghijauan daerah resapan, pembersihan sumber, hingga edukasi ke masyarakat soal pentingnya menjaga air.
“Air adalah kebutuhan dasar masyarakat. Kami tidak hanya fokus pada distribusi, tapi juga merawat sumbernya agar tetap lestari,” tambah Priyo.
Langkah pengerukan Sungai Wendit ini juga mendapat dukungan dari masyarakat sekitar, karena selain mengamankan kebutuhan air warga, kegiatan ini ikut menjaga keseimbangan alam dan ekosistem perairan. (sap)


