SURABAYAONLINE.CO – Adanya keluhan para petani,Pemkab Sidoarjo menyoroti banjirnya gula rafinasi di pasar tradisional yang berakibat gula rakyat saat ini menumpuk di gudang. Gula rafinasi yang seharusnya khusus untuk industri makanan dan minuman diduga bocor ke pasar rakyat sehingga menekan penjualan gula petani.
Wabup Sidoarjo Hj Mimik Idayana mengungkapkan, keluhan datang dari petani tebu yang mendapati gula rafinasi beredar luas di pasar rakyat. Akibatnya, gula petani di pabrik gula pemerintah dan swasta belum terjual.
“Secara aturan, ini tidak boleh. Kita dengan instansi terkait harus segera menghentikan peredaran gula rafinasi di pasar rakyat,” paparnya Rabu (13/8/2025).
Salah satu pabrik gula yang terdampak peredaran gula rafinasi yakni Pabrik Gula (PG) Candi Baru Sidoarjo yang tengah menghadapi tantangan serius akibat menumpuknya stok gula hasil produksi mereka. Salah satu penyebabnya adalah masuknya gula rafinasi ke pasar konsumsi umum, yang membuat harga gula lokal anjlok di bawah harga acuan pemerintah.
HRD PG Candi, Yoga Aditomo mengatakan, saat ini pabrik tengah berada dalam masa giling, di mana seluruh pabrik gula serempak memproduksi gula dari tebu. Namun, di tengah musim produksi ini, penjualan justru menurun.
“Saat ini harga gula sangat rendah, bahkan lelang-lelang pun sudah di bawah harga yang ditetapkan pemerintah. Ini membuat kami kesulitan menjual gula yang sudah diproduksi,” Pungkasnya
Atas keluhan tersebut, Wabup Mimik Idayana segera memerintahkan instansi terkait untuk mengecek dan menelusuri peredaran gula rafinasi di pasaran. “Instansi terkait harus turun ke lapangan untuk menyelidiki kenapa gula rafinasi yang untuk industri malah dijual bebas di pasaran, kasihan petani dan Pabrik Gula dalam negeri kena dampaknya,” ujarnya.
Selain itu, nanti pemerintah akan mensosialisasikan mengenai gula rafinasi ke masyarakat soal dampak negatifnya bagi kesehatan. “Sosialisasi mengenai perbedaan gula rafinasi dan kristal harus diketahui masyarakat sehingga mereka tahu manfaatnya untuk konsumsi bagi kesehatan tubuh, ” Tegasnya. (Rin)