SURABAYAONLINE.CO, Surabaya – HRM. Khalillur R. Abdullah Sahlawiy adalah pengusaha muda nasional yang berpikiran out of the box. Setelah berhasil menembus pasar benih lobster di Vietnam, kini merambah bisnis beras asal Vietnam.
Sebagai pengusaha muda berlatar aktivis, ia punya idealisme dan nasionalisme yang tinggi. Ia memilih berdagang beras kualitas super premium yang tidak menggangu petani Indonesia.
“Jenis beras kualitas super premium ini sangat jarang ditanam petani di Indonesia. Pemerintah menetapkan bahwa volume impor beras khusus tahun 2025 adalah sekutar 420.000 ton. Ini potensi usaha yang tidak menggangu petani kecil,” kata pria asal Situbondo yang akrab disapa Gus Lilur itu, dalam keterangannya, Jumat (1/8).
Ia mengungkapkan, di Indonesia berdagang beras secara umum dibagi menjadi Dua. Pertama, beras jenis CBP (Cadangan Beras Pemerintah) yang berasal dari Beras Bulog. Kedua, beras khusus, yakni beras kualitas super premium.
Gus Lilur mengatakan, dirinya anti impor beras CBP Bulog. Impor beras CBP selama Indonesia Merdeka hanya menghancurkan harga gabah petani. “Sebagai petani dan keluarga petani, jelas saya memusuhi Impor beras berjenis itu,” tegas Gus Lilur.
Owner Bandar Pangan Nusantara (Bapantara) Grup ini mengisahkan, ia adalah petani, anak petani, kakek petani, eyang petani. Eyangnya dari nenek di desa adalah pemilik sawah terbanyak. Bisa dibilang Tuan Takur Tanah, orang terkaya pemilik ratusan hektare tanah.
“Saya marah dan merasakan kemarahan keluarga petani jika saat panen harga gabah murah. Makanya saya hanya berdagang beras kualitas super premium yang tidak merugikan petani kecil,” tegas alumnus Santri Denanyar, Jombang tersebut.(*)


