SURABAYAONLINE.CO — Dalam komitmen kuat terhadap pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan, Menteri Lingkungan Hidup/Kepala BPLH RI, Hanif Faisol Nurofiq, bersama Direktur Utama PLN Nusantara Power (PLN NP), Ruly Firmansyah, dan Bupati Karanganyar, Robert Christanto, menggelar aksi simbolis penanaman pohon dan pelepasliaran benih ikan di kawasan Telaga Madirda, Desa Berjo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Kegiatan yang berlangsung pada Selasa (13/5) ini menjadi langkah strategis dalam mewujudkan kolaborasi pemerintah dan BUMN dalam restorasi ekosistem. Sebanyak 1.500 bibit pohon multiguna meliputi alpukat, jeruk bali, nangka madu, dan durian musang king ditanam, serta 3.000 benih ikan tombro dilepas ke perairan Telaga Madirda.
Tak hanya itu, PLN NP juga menyerahkan pupuk FABA (Fly Ash Bottom Ash) dari Unit Pembangkitan Pacitan yang terbukti ramah lingkungan dan mampu meningkatkan kesuburan tanah. Pemanfaatan limbah industri ini menjadi wujud nyata inovasi berkelanjutan yang mendukung pertanian lokal.
Menteri Hanif Faisol Nurofiq mengapresiasi sinergi antara PLN NP dan Pemkab Karanganyar dalam kegiatan ini.
“Ini bukan sekadar kegiatan seremonial, tetapi langkah nyata dalam memperkuat ketahanan pangan dan air. Penanaman pohon dengan akar kuat membantu daya serap air dan memperkuat ekosistem. Ini juga selaras dengan target nasional pengelolaan sampah 51,2% di 2025 dan zero waste di 2029,” tegasnya.
Dirut PLN NP, Ruly Firmansyah, menambahkan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen perusahaan sebagai penyedia energi yang bertanggung jawab secara ekologis.
“Kami ingin berkontribusi pada restorasi lingkungan dan ketahanan pangan melalui inovasi seperti pupuk FABA. Kolaborasi ini mencerminkan visi PLN NP untuk mendukung pembangunan hijau,” ujarnya.
Acara ditutup dengan dialog interaktif yang melibatkan warga, Dinas Lingkungan Hidup, dan BUMDes. Diskusi menitikberatkan pada pengelolaan sampah terpadu, pengembangan ekonomi lokal berbasis lingkungan, serta potensi replikasi program ini di daerah lain.
Langkah kolaboratif ini menjadi bukti nyata sinergi antara pemerintah pusat, daerah, BUMN, dan masyarakat dalam menjaga kelestarian alam serta mendorong pembangunan inklusif dan berkelanjutan. Program ini diharapkan menjadi model nasional dalam mewujudkan ekonomi hijau dan transisi energi yang ramah lingkungan.