SURABAYAONLINE.CO,Surabaya-Tenaga Ahli di Kementerian Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan H.M. Ali Affandi LNM. mengungkapkan bahwa masa depan Indonesia, tidak bisa lepas dari satu faktor fundamental, yaitu infrastruktur.
“Infrastruktur bukan hanya tentang membangun jalan, jembatan, atau pelabuhan, tetapi juga tentang bagaimana kita merancang pembangunan yang inklusif, berkelanjutan, dan berkeadilan bagi seluruh rakyat,” kata H.M. Ali Affandi LNM.di Surabaya, Rabu (19/2/2025).
Dan itulah visi besar yang diusung oleh Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), yang ingin memastikan bahwa pembangunan tidak hanya berorientasi pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara merata.
“Sebagai Tenaga Ahli di Kementerian Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, saya merasa mendapatkan amanah besar untuk ikut serta dalam upaya ini,” ungkap mas Andi, panggilan akrab H.M. Ali Affandi LNM.
Menurutnya, pembangunan kewilayahan bukan sekadar membangun fisik, tetapi tentang bagaimana setiap wilayah di Indonesia mendapatkan kesempatan yang sama untuk berkembang.
“Kita masih melihat kesenjangan antara kota besar dan daerah terpencil, antara kawasan industri dan perdesaan. Jika kita tidak segera mengambil langkah strategis, maka kesenjangan ini akan semakin melebar dan menghambat Indonesia menjadi negara maju,” kata Mas Andi, panggilan akrab H. M. Ali Affandi LNM.
Lebih lanjut ia mengungkapkan bahwa Menko AHY telah menegaskan bahwa konsep infrastructure for all harus menjadi prinsip utama dalam setiap kebijakan pembangunan. Infrastruktur tidak boleh hanya dinikmati oleh kelompok tertentu atau daerah yang sudah berkembang, tetapi harus menjangkau seluruh pelosok negeri.
“Ini berarti kita harus memikirkan bagaimana memastikan konektivitas antarwilayah, bagaimana membangun fasilitas dasar di daerah tertinggal, serta bagaimana mendorong pertumbuhan ekonomi di luar pusat-pusat perkotaan,” katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa tantangan Indonesia ke depan tidaklah ringan. Urbanisasi yang semakin cepat, perubahan iklim yang semakin nyata, serta tantangan global seperti ketahanan pangan dan energi menuntut kita untuk berpikir lebih strategis dalam membangun negeri ini. Oleh karena itu, pembangunan kewilayahan berkelanjutan menjadi kunci.
“Kita harus memastikan bahwa infrastruktur yang dibangun tidak hanya mempercepat pertumbuhan ekonomi, tetapi juga ramah lingkungan, mengurangi kesenjangan sosial, serta mampu beradaptasi dengan perubahan zaman,” tandasnya.
Salah satu konsep utama yang didorong adalah humanizing infrastructure, bagaimana pembangunan harus berpusat pada manusia. Ini berarti harus memastikan bahwa infrastruktur yang dibangun benar-benar meningkatkan kualitas hidup masyarakat, memberikan akses yang lebih mudah terhadap layanan dasar, dan menciptakan lingkungan yang lebih baik.
Misalnya, dalam pengembangan transportasi, kita tidak hanya berfokus pada jalan raya, tetapi juga transportasi publik yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Dalam sektor energi, kita harus mulai beralih ke energi terbarukan agar pembangunan yang kita lakukan tidak merusak lingkungan di masa depan.
Namun, membangun negara sebesar Indonesia bukanlah pekerjaan satu pihak saja. Diperlukan kolaborasi yang erat antara pemerintah, dunia usaha, akademisi, dan masyarakat. “Oleh karena itu, saya ingin mengajak semua pihak untuk ikut serta dalam proses ini. Jangan ragu untuk memberikan masukan, kritik, atau ide yang bisa membantu kami dalam menyusun kebijakan yang lebih baik. Kita ingin memastikan bahwa setiap proyek infrastruktur yang dikerjakan benar-benar menjawab kebutuhan masyarakat dan bukan sekadar proyek besar tanpa dampak nyata. Mengabdi kepada negara dalam kapasitas ini adalah sebuah kehormatan bagi saya,” katanya.
Ia percaya bahwa Indonesia memiliki potensi luar biasa untuk menjadi negara maju, dan infrastruktur yang kuat akan menjadi salah satu pilar utamanya. “Dengan kerja sama, visi yang jelas, dan komitmen yang kuat, kita bisa membangun negeri ini dengan lebih adil, lebih inklusif, dan lebih berkelanjutan. Mari bersama-sama kita wujudkan Indonesia yang maju, besar, dan berdaya saing global, bukan hanya untuk hari ini, tetapi juga untuk generasi yang akan datang,” pungkasnya.(Win)