Momen Ramadan dan Jelang Idul Fitri 1444 Hijriah, Petrokimia Gresik menggelar pelatihan sekaligus bazar jajanan tradisional bertajuk Lontar atau Kelompok Jajanan Masyarakat Sekitar dengan melibatkan sebanyak 32 pelaku UMKM di sekitar perusahaan.
VP Komunikasi Korporat Petrokimia Gresik, Rama mengatakan, Kegiatan ini merupakan wujud nyata dari Petrokimia Gresik untuk memberdayakan dan mengembangkan potensi masyarakat sekitar Perusahaan.
“Kebetulan di Gresik, khususnya sekitar area perusahaan banyak ibu-ibu yang membuka usaha jajanan tradisional, seperti jenang jubung, telur bader, bubur masin, dan jajanan maupun minuman lainnya,” ujar Rama.
Puluhan peserta Lontar merupakan gabungan dari ibu-ibu PKK dan Sekar Mamamia (Sekolah Kader Mama & Pemuda Petrokimia) sekitar perusahaan, diantaranya Desa Roomo, Kel. Tlogopojok, Lumpur, Karangturi, Karangpoh, Sukorame, Kroman dan Kel. Ngipik. Kegiatan ini akan digelar selama dua hari, tanggal 4 dan 5 April 2023.
Sebelum mengikuti Bazar Lontar ini, para peserta juga telah mendapatkan pelatihan mengenai pembuatan berbagai jenis kue kering dan basah. Sehingga para peserta dapat mengembangkan usaha jajanan mereka agar semakin menarik dan diminati.
Kegiatan ini merupakan salah satu dari program kepedulian perusahaan terhadap pelaku UMKM. Sejak tahun 1981, Petrokimia Gresik proaktif dalam memberikan kontribusi pada pengembangan UMKM di Indonesia. Dan sejak tahun 2021, program tersebut bertransformasi menjadi program Mitra Kebanggaan atau yang akrab dikenal dengan nama “Mangga”.
Di tahun 2022, Petrokimia Gresik melalui Program Mangga telah membantu 337 UMKM yang tersebar di Jawa Timur, Jawa Tengah, D.I Yogyakarta dan sekitarnya, dengan penyaluran dana bergulir mencapai Rp 41,8 miliar.
“Sesuai arahan Menteri BUMN, Bapak Erick Thohir, program TJSL BUMN harus fokus pada tiga bidang, salah satunya pendampingan UMKM,” Tandas Rama.
Salah satu peserta, Christanty asal Kelurahan Karangpoh menyampaikan terima kasih atas program Lontar yang diselenggarakan Petrokimia Gresik. Kegiatan ini mampu menumbuhkan kompetensi baru bagi dia yang merupakan ibu rumah tangga muda untuk membuat jajanan. Christanty pun semakin percaya diri untuk membuka usaha jajanan tradisional setelah memperoleh banyak ilmu dari pelatihan Lontar yang sebelumnya telah diberikan.
“Saya sudah mendapatkan pelatihan dari mentor yang berkompeten sebelumnya. Saya sekarang siap untuk membuka usaha jajanan. Semoga program ini berkelanjutan sehingga manfaat yang sama juga diterima ibu-ibu muda lainnya di sekitar perusahaan,” tandasnya. (rf9)