SURABAYAONLINE.CO, Kediri – Para pelaku UMKM di Kota Kediri menjerit. Pasalnya, produk minyak goreng kemasan Minyakita langka di pasaran. Padahal, UMKM yang begerak di bidang makanan atau kuliner, pasti membutuhkan minyak goreng.
Seperti diketahui, Minyakita diluncurkan Kementerian Perdagangan, beberapa waktu lalu. Tujuannya untuk menstabilkan pasar minyak goreng di masyarakat, terutama rakyat kecil. Produk minyak goreng Minyakita sendiri sempat membanjiri pasar usai diinisiasi oleh Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.
Salah satu contoh langkanya Minyakita terjadi di Pasar Pahing, Kota Kediri. Para pedagang mengaku sudah dua pekan terakhir stok Minyakita kosong sehingga tidak bisa jualan.
Kelangkaan minyak goreng bersubsidi itu juga terjadi di sejumlah pasar tradisional Kota Kediri. Banyak pedagang yang mulai mengeluhkan terkait keberadaan minyak goreng kemasan tersebut.
Salah satu pedagang bernama Iwan mengaku jika sudah dua pekan ini tidak punya stok Minyakita. “Sudah dua minggu ini stoknya kosong. Jadi, saya akhirnya menjual minyak goreng curah maupun merek lain, demi memenuhi kebutuhan pasar,” aku Iwan.
Sementara itu, Mujiati, salah satu warga Kota Kediri, mengaku terpaksa beralih ke minyak curah. Ini lantaran stok Minyakita sulit didapat. Mujiati pun berharap, pemerintah segera turun tangan untuk mengatasi adanya kelangkaan terhadap minyak goreng dengan merk Minyakita ini. Mujiati sendiri adalah pelaku UMKM. Dia turut terkena imbas dari adanya kelangkaan tersebut.
Di lapangan, kelangkaan ini Minyakita menyebabkan hargan ya melambung menjadi Rp 16-17 ribu per liter. Padahal, harga minyak goreng subsidi ini dijual seharga Rp14 ribu per liter, sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET).(*)