SURABAYAONLINE.CO, Sumenep – Dalam waktu dua hari, Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror sudah menagkap empat orang asal Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Empat orang itu berinisial AR yang merupakan oknum Kepala SDN II Manding Timur, NH, S dan SB. SB diketahui sebagai pengelola Pesantren Al Uswah yang beralamatkan di Kota Sumenep.
Melihat hal itu mendapat respon dari Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sumenep Musthafa, Minggu (31/10).
Secara kelembagaan, pihaknya sangat menyayangkan dan merasa kaget ketika masih ada orang Sumenep ditenggarai teroris. Apalagi terdapat tokoh pendidik.
Bahkan pihaknya mengaku sangat prihatin sejak dua tahun terakhir Kabupaten Sumenep penangkapan orang yang diduga teroris terus bertambah. Tahun sebelumnya habya satu, dan tahun ini menjadi empat orang.
“Ini harus benar-benar diberantas bersama agar kemudian, nama baik Sumenep tidak tercoreng lantaran adanya terduga teroris,” ucapnya
Langkah yang harus dilakukan adalah, masyarakat, Pemkab dan stake holder Sumenep lainnya berperan aktif dalam memberantas ini. Misalnya, ada ajaran yang ditenggarai merujuk pada radikal untuk segera dilaporkan kepada pihak berwajib.
Meskipun, secara penuh tim khusus yang mengetahui itu, setidaknya upaya yang dilakukan dapat membantu memberantas ajaran radikal.
Kemudian MUI mengajak masyarakat yang dikwatirkan terhasut dengan ajaran tersebut untuk segera kembali kepada ajaran islam yang rahmatan lil alamin serta menjaga keutuhan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).
“NKRI ini sudah final dan tidak bisa diganggu gugat. Mari, jangan sampai Sumenep dikotori dengan hal yang tidak baik,” ujarnya
Musthafa sangat mendukung Tim Densus 88-AT untuk memberantas hal tersebut. Sebab, kata dia, dapat dijadikan perbaikan dan percontohan bagi orang lain bahwa ajaran radikal sangat tidak dibenarkan dalam Agama maupun Negara. (Upek)