SURABAYAONLINE.CO, Sumenep – Ratusan Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sumenep menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Penolakan itu disampaikan melalui aksi unjuk rasa di dua titik. Titik pertama depan Kantor Pemkab, kemudian berlanjut ke DPRD Sumenep, Madura, Jawa Timur, Selasa (6/9).
Di depan kantor Pemkab Sumenep, ratusan Mahasiswa Sumenep itu mendesak agar Pemkab sepakat menolak kenaikan harga BBM yang telah ditetapkan sejak tanggal 3 September 2022 kemarin.
“Kami meminta agar Pemkab Sumenep ikut serta menyatakan penolakan kenaikan harga BBM,” tegas Koordinator BEM Sumenep Nur Hayat.
Secara bergantian masa aksi menyampaikan tuntutan penolakan kenaikan harga BBM. Selain iu juga disampaikan melalui poster. Diantaranya #Tolak harga BBM#Harga BBM Naik apakah ini harapan pemerintah dan #Mimbar Mahasiswa Tolak Kenaikan Harga BBM.
Berselang beberapa menit kemudian, masa aksi ditemui oleh Wakil Bupati Sumenep Dewi Khalifah. Pihaknya menyampaikan akan melakukan koordinasi terkait desakan Mahasiswa untuk menolak kenaikan harga BBM.
“Saya akan menyampaikan tuntutan Mahasiswa kepada Bapak Bupati,” katanya di depan masa aksi BEM Sumenep
Dan pihaknya meminta kepada Mahasiswa untuk mengirimkan surat penolakan kepada Pemkab yang nantinya akan disampaikan ke pusat.
Tidak puas dengan penyampaian Wabup, masa aksi menilai Pemkab sumenep telah bersekongkol dan mendukung kenaikan BBM karena tidak berani mengambil sikap.
Sampai saat ini, aksi unjuk rasa penolakan kenaikan harga BBM oleh BEM Sumenep masih berjalan di depan Kantor DPRD setempat. (Upek)