SURABAYAONLINE.CO, Sumenep – Besok, Selasa (6/9) Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sumenep bakal mengepung kantor Pemkab dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat.
Koordinator BEM Sumenep Hayat mengatakan, kepungan itu dalam rangka menyampaikan penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang sudah diterapkan sejak 3 Agustus 2022 kemarin. Masa aksi diperkirakan sebanyak 300 orang.
Menurutnya, naiknya harga BBM menjadi persoalan besar bagi masyarakat kalangan bawah. Sebab, kata dia, selama ini masyarakat mengalami kesusahan akibat pandemi covid-19.
“Masak Pemerintah tidak berfikir soal itu. Logikanya kemana. Jangan berdalih karena situasi yang sulit akibat gejolak harga minyak dunia,”ujarnya, Senin (5/9) malam.
Selain menolak naiknya harga BBM, Aliansi BEM Sumenep akan menyampaikan beberapa tuntutan berkaitan dengan kinerja Pemkab maupun DPRD Sumenep yang dinilai belum dirasakan masyarakat. Misalnya kesejahteraan.
Diketahui, Pemerintah resmi menerapkan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) sejak Sabtu (3/9) yang disampaikan melalui konferensi pers. Keputusan itu dibuat pemerintah dalam situasi yang sulit akibat gejolak harga minyak dunia.
Harga Pertalite yang sebeumnya Rp7.650 kini menjadi Rp10.000 per liter atau mengalami kenaikan Rp2.350. Solar subsidi dari Rp5.150 per liter menjadi 6.800 per liter dan Pertamax non subsidi alami penyesuaian harga yakni dari Rp12.500 menjadi Rp14.500 per liter.(Upek)