SURABAYAONLINE.CO, Sumenep – Pemerintah resmi menerapkan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) mulai hari ini, Sabtu (3/9) yang disampaikan melalui konferensi pers. Keputusan itu dibuat pemerintah dalam situasi yang sulit akibat gejolak harga minyak dunia.
Harga Pertalite yang sebeumnya Rp7.650 kini menjadi Rp10.000 per liter atau mengalami kenaikan Rp2.350. Solar subsidi dari Rp5.150 per liter menjadi 6.800 per liter dan Pertamax non subsidi alami penyesuaian harga yakni dari Rp12.500 menjadi Rp14.500 per liter.
Pantauan Media Surabayaonline.co, SPBU Jl. Trunojoyo Kolor, Sumenep, Madura, Jawa Timur tampak antrian panjang kendaraan bermotor sekitar pukul 16.30 WIB.
Antrean itu dinilai dengan adanya informasi kenaikan harga BBM yang diterima warga.
Tampak kendaraan roda empat dan roda dua mengular hingga 15 meter lebih ke luar SPBU.
Salah satu pengendara roda dua Apriliyana memgatakan, pihaknya langsung bergegas mengisi tangki kendaraannya secara full.
“Mumpung belum dinaikkan, saya mengisi full tangki motor mas,” ujarnya kepada Surabayaonline.co.
Pihaknya menilai kenaikan harga BBM tidak terlalu menyakitkan. Namun, kata dia, Pemerintah perlu mengetahui situasi masyarakat dibawah setelah dilanda pandemi Covid-19.
“Bagaimana lagi mas, saya sebagai masyarakat biasa hanya bisa pasrah mengikuti aturan itu. Tapi ya, kasian masyarakat yang pendapatannya dibawah rata-rata,” ucapnya. (Upek)