SURABAYAONLINE.CO, Sampang – Bupati Sampang H. Slamet Junaidi didampingi Wakil Bupati (Wabub) Sampang H. Abdullah Hidayat kembali menggelar Safari Ramadhan di Dusun Bucin, Desa Meteng, Kecamatan Omben, Kamis (14/04/2022).
Agenda rutin setiap tahun tersebut diawali dengan memberikan sejumlah santunan kepada anak yatim dan kaum dhuafa. Serta memberikan hibah kepada takmir masjid, serta bantuan kepada marbot masjid dan insentif guru ngaji.
Dalam sambutannya, H. Slamet Junaidi mengatakan jika kegiatan safari bertujuan untuk bisa lebih dekat dengan warganya di Bulan Suci Ramadhan, serta sebagai bahan evaluasi pemerintah daerah dalam mengembangkan pembangunan hingga tingkat desa.
“Dalam momentum ini segala aspirasi yang telah disampaikan, bukan hanya kami catat, tapi akan senantiasa kami usahakan untuk mewujudkannya. Sengaja kami manfaatkan serap aspirasi ini, guna penyampaian informasi maupun sebaliknya. Sehingga, ketika sudah dekat dengan masyarakat, maka kami tahu apa saja persoalan yang dihadapi”, ujarnya.
Dalam momentum tersebut, pria yang akrab disapa Aba Idi itu juga mendapat keluhan, perihal beberapa rumah warga yang hingga saat ini masih belum mendapatkan aliran listrik, dari PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Sebabnya, mereka terpaksa melakukan penyambungan di rumah-rumah warga yang sudah mendapatkan kilometer. Dari jarak penyambungan yang dilakukan masyarakat juga cukup jauh, dari rumah yang satu ke rumah yang lainnya.
“Untuk warga yang belum teraliri listrik, nanti kami data dan kami upayakan agar mendapatkan program dari dinas teknis terkait. Makanya, pihak PLN saat safari ramadhan di banyuates kemarin, sudah kami semprot. Karena, PLN punya tagline Habis Gelap Terbitlah Terang, tapi kalau sudah terang tidak mau tahu, yang penting konsumen bayar”, ketusnya.
Selain itu, permasalahan naik-turunnya voltase listrik yang sering menjadi problem warga setempat, dirinya mengungkapkan jika pihak PLN bisa saja dituntut melalui undang-undang perlindungan konsumen, lantaran tidak mendistribusikan listrik secara tepat dan benar kepada masyarakat.
“Sebenarnya kita bisa menuntut PLN dengan undang undang perlindungan konsumen, karena telah menjual harga Rp.1000 lebih per-kWh yang seharusnya sampai 220 Volt, tapi kenyataannya hanya 170 – 180 Volt, sehingga membuat listrik sering naik-turun voltasenya. Jangan hanya mencari profit oriented saja, tapi betul-betul komitmen ingin bermanfaat untuk masyarakat”, tandasnya.
Sekedar diketahui, agenda safari dihadiri oleh Wakil Bupati (Wabub) Sampang H Abdullah Hidayat didampingi forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda) Sampang, Ketua DPRD Sampang Fadol beserta anggota, Sekdakab Sampang H Yuliadi Setiyawan, Kepala Kemenag Sampang, Kepala OPD di lingkungan Pemkab Sampang, Forkopimcam Omben, sejumlah Kepala Desa, Tokoh Agama dan Tokoh Ulama, serta beberapa masyarakat setempat. (BIE)