SURABAYAONLINE.CO- Pernah dengar istilah Mindful eating gak bestie? Nah Mindful Eating adalah sebuah pendekatan yang berfokus pada kesadaran indera dan pengalaman seseorang terhadap makanan. Tujuan mindful eating adalah untuk membantu kita menghargai setiap proses dalam mengonsumsi makanan. Mindful eating juga memperhatikan makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh, yaitu dengan melibatkan perasaan, sensasi, dan pikiran dalam mengkonsumsinya.
Contoh penerapan mindful eating bisa kita lihat di Jepang. Warga Jepang memiliki kebiasaan mengucap “Itadakimasu” sebelum makan. Itadakimasu sering diterjemahkan sebagai selamat makan, padahal sebenarnya terdapat makna mendalam selain ucapan selamat makan!
“Itadaku” berarti menerima. Secara keseluruhan itadakimasu berarti menerima sesuatu yang lebih tinggi atau singkatnya menerima dengan rendah hati. Itadakimasu mengadopsi prinsip Buddha untuk menghormati makhluk hidup. Menghormati makhluk hidup berarti berterima kasih kepada hewan dan tumbuhan yang menyerahkan hidup mereka untuk dimakan oleh manusia.
Filosofi dan praktik gaya hidup itu kemudian akan membuat seseorang menemukan kedamaian, kepuasan, kekuatan, dan kesehatan di dalam tubuh sendiri lohh bestie..
Lalu apaya manfaatnya? Mindful eating bisa berdampak pada kesehatan mental dan fisik. Apabila dilihat dari sisi kesehatan mental, hal ini dapat mengurangi gangguan kesehatan mental. Sementara kalau dari sisi kesehatan fisik, mindful eating dapat membantu menurunkan berat badan dan seiring waktu bisa menyembuhkan obesitas.
Nah terus gimana cara menciptakan mindful eating? Yuk disimak..
Non-Judging
Hal pertama adalah jangan menghakimi. Jangan terlalu cepat buat mengambil kesimpulan soal makanan. Semisal kita mau makan makanan yang belum pernah kita makan, lalu tiba-tiba ada orang yang bilang kalau makanan itu tidak enak. Jangan malah ikutan menilai kalau makanan itu tidak enak, padahal kita belum mencoba atau mencicipi makanan itu.
Patience
Belajar untuk sabar. Terkadang kita memerlukan waktu untuk menyadari nikmatnya mengonsumsi makanan atau minuman. Sebagai contoh, ketika kita lagi minum kopi. Tidak mungkin kita akan langsung minum segelas kopi dalam waktu bersamaan. Tapi diminum sedikit demi sedikit agar paham sama cita rasa kopi tersebut.
Acceptance
Acceptance berarti menerima hal-hal positif dalam makanan. Memperhatikan dan menerima makanan dengan penuh perhatian. Tidak hanya rasa makanan tapi menerima secara keseluruhan makanan tersebut.
Letting go
Letting go berarti melepaskan sesuatu yang terikat dalam diri kita. Sebagai contoh saat kecil punya pengalaman dipaksa makan kismis padahal lebih suka makan coklat. Letting go berarti ketika saat ini kita disuruh buat makan kismis lagi, tidak ada perasaan buruk saat memakannya. Hal ini berarti melepaskan untuk menemukan pengalaman baru tanpa ada penilaian di masa lalu.
Beginner’s mind
Beginner’s mind berarti terbuka dengan apapun. Seperti yang dilakukan bayi saat mengambil suatu benda, ia akan dengan saksama mengamati, mencium, dan mendengar benda itu. Beginner’s mind bukan berarti selalu mencoba hal-hal baru. Tapi mengubah pikiran untuk selalu menjalani hal seperti saat pertama kali walaupun sudah dilakukan berulang kali.
Trust
Percaya terhadap pengalaman diri sendiri. Kita tidak harus memiliki pengalaman yang sama dengan orang lain untuk bisa menilai sesuatu. Sebagai contoh menilai sebuah makanan yang menurut orang lain biasa saja. Namun saat kita coba ternyata rasanya enak. Hampir sama seperti sikap non-judging, rasa percaya terhadap makanan akan tumbuh saat kita merasakan sendiri bagaimana cita rasa makanan itu.
Non-Striving
Tidak berusaha artinya membiarkan semua berjalan semestinya. Ini berbeda dengan mindset orang diet bahwa untuk menurunkan berat badan berarti harus berusaha mati-matian olahraga rutin dan mengurangi makanan dengan ekstrem. (Windi)