SURABAYAONLINE.CO – Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) , Zulkieflimansyah mengatakan kehadiran Sirkuit Mandalika mampu memberikan dampak ekonomi secara langsung dan tak langsung terhadap penerimaan daerah Lombok dan sekitarnya. Hal tersebut disampaikan Zulkieflimansyah dalam Forum Pemimpin Redaksi yang digelar secara virtual..
“Pertama tentang impact ekonomi secara langsung memang sebelum diresmikan Pak Jokowi, Mas Airlangga mengatakan perputaran uangnya bisa sampai Rp500 miliar yang didapat dari merchandising, transportasi, hotel, dan banyak lagi,” kata Zulkieflimansyah.
Dia menambahkan, dampak ekonomi secara tidak langsung terhadap Lombok bisa lebih banyak lagi.
“Sirkuit Mandalika ini seperti sebuah leverage yang sekali bergerak, underlying-nya juga ikut bergerak,” ujar Zulkieflimansyah.
Tingkat hunian Hotel dan Homestay rata-rata full booking menjelang Wolrd Superbike (WSBK) di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, sehingga rumah warga di lingkar sirkuit banyak dijadikan tempat penginapan.
“Informasinya menjelang WSBK ini banyak rumah warga yang disewa untuk dijadikan tempat penginapan,” kata Lendek Jaya di Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Lombok Tengah di Praya, Kamis (18/11/2021).
Ia mengatakan, akupansi penginapan hotel tidak hanya meningkat di Kabupaten Lombok Tengah, namun di daerah lain seperti di Mataram dan Lombok Barat juga meningkat bila dibandingkan dengan sebelumnya.
Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko “Jokowi” Widodo mengatakan Sirkuit Mandalika nantinya menjadi tuan rumah ajang balap World Superbike (WSBK) pada 19-21 November 2021 dan MotoGP pada Maret 2022. Jokowi juga optimistis ajang-ajang internasional tersebut bisa memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi di NTB.
“Sirkuit Mandalika dengan panjang 4,3 kilometer menggunakan aspal terbaru stone mastic asphalt siap digunakan untuk mendukung event dunia. Di mana sebentar lagi ada WSBK dan dilanjutkan pada bulan Maret MotoGP 2022,” ujar Jokowi.
“Kita coba dulu lah WSBK dan nanti MotoGP dilaksanakan. Kita evaluasi baru kita lihat akan ke arah mana nanti,” lanjutnya.
Di sisi lain, Direktur Konstruksi dan Pengembangan Mandalika Grand Prix Association (MGPA), Dwianto Eko Winaryo, menyebut salah satu keunggulan Mandalika terletak pada aspal yang digunakan. Mandalika memiliki tiga lapisan aspal. Untuk lapisan aspal terluar, mereka menggunakan aspal tipe Stone Matic Asphalt (SMA).
“Kami dapat masukan dengan tipe aspal SMA, itu memberikan makro tekstur yang lebih baik untuk pembalap. Jadi dia memberikan cengkeraman yang baik, tetapi juga pada saat mengerem, memberikan resisten sempurna. Ini membantu pembalap mengendalikan motornya,” ujar Dwianto.
Sedangkan untuk campuran aspal yang digunakan di lapisan tengah dan dalam, Dwi menyebut pihaknya menggunakan tipe perfomance grade 82. Campuran aspal ini dipakai di beberapa sirkuit di dunia, dan merupakan pengembangan dari tipe performance grade 76.
“Sekarang kami ada opsi seperti itu dan coba manfaatkan semaksimal mungkin. Ada produk yang saat ini terbaik di pasaran, kami coba pakai. Memang tidak mudah, karena ada flashing point dan material aspal tersebut tidak mudah ditangani,” tutur Dwianto. (Windi)