SURABAYAONLINE.CO – Merajut, mungkin sebelumnya memang lebih identik dengan kegiatan yang dilakukan oleh kaum wanita, terutama dari kalangan ibu-ibu atau bahkan nenek-nenek. Padahal, kegiatan satu ini memiliki penggemar dari berbagai kalangan, tak memandang usia, jenis kelamin, dan latar belakang apapun.
Contohnya saja pada saat pergelaran Olimpiade Tokyo 2020 berlangsung. Tom Daley, atlet loncat indah putra tertangkap kamera sedang merajut di tengah pertandingan final. Ia mengatakan bahwa merajut membantunya dalam menenangkan pikiran.
Setiap orang mungkin punya alasan masing-masing untuk menekuni hobi merajut. Namun, secara umum orang yang hobi merajut merasa kegiatan ini, selain mengekspresikan kreativitas, juga sangat membantu sebagai latihan otak dan mental, hingga menenangkan pikiran seperti bermeditasi.
Sebuah penelitian yang dilakukan di Harvard Medical School menunjukkan bahwa kegiatan merajut dapat memicu respons relaksasi dan menurunkan detak jantung yang cepat hingga 11 denyut per menit. Tekanan darah juga mengalami penurunan saat merajut.
Tangan dan jemari yang terus bergerak dalam sebuah pola tertentu dapat membantu terjadinya relaksasi, penurunan kadar kortisol dalam tubuh, sehingga denyut nadi, tekanan darah, dan ketegangan otot pun menurun.
Di sekitar kita, tidak banyak orang yang mengetahui tentang caranya merajut. Ada rasa bangga tersendiri dan sense of achievement yang terpenuhi bila kita telah menguasai teknik rajut yang baru kita coba atau menyelesaikan suatu karya rajut.
Reaksi positif dari orang-orang saat tahu sweater atau selimut keren yang kamu punya dan hasil jerih payahmu sendiri, bisa menjadi mood booster. Bisa membuatmu semakin percaya diri serta semangat untuk terus membuat karya dari kegiatan ini.
Selain baik untuk kesehatan mental merajut juga bisa dijadikan ide bisnis lohh Apabila dahulu rajutan identik dengan pakaian, kini kerajinan tangan itu telah merambah ke aksesori, seperti sarung tangan dan kaos kaki. Bahkan, rajutan juga bisa dikreasikan menjadi dekorasi untuk ruangan. Misalnya, sarung bantal dan tempat tisu juga dibuat dengan sentuhan tersebut.
Bukan hanya itu, banyak juga perajin rajutan juga mulai memproduksi tas, dompet, dan sepatu rajut. Selain tampak modis, sentuhan rajut pada produk fesyen tersebut juga menimbulkan kesan kasual. Hal tersebut membuat penggunanya terlihat unik dibandingkan dengan produk fesyen konvensional. Bagi kaum hawa, tas dan sepatu rajut tersebut bisa menjadi aksen tersendiri dalam kelengkapan gaya berbusana. Sebab, aneka aksesori itu bisa dipadukan dengan berbagai macam gaya busana, mulai dari formal hingga kasual. (Windi)