SURABAYAONLINE.CO – Hanya dalam waktu 2 minggu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sukses tembus dua level psikologis yaitu 6.200 dan 6.300.
Bahkan jika dihitung sejak 29 September ketika IHSG di 6.162,55, laju tembus 6.300 terjadi dalam 4 hari ketika Senin kemarin ditutup melesat 1,8% di 6,342.
Sepanjang kuartal III-2021, IHSG cenderung bergerak sideways di rentang 6.000-6.150. Sempat di awal kuartal III IHSG turun ke bawah 6.000. Pada awal Agustus indeks juga sempat naik ke atas 6.200. Namun tak bertahan lama.
Indeks saham acuan nasional baru diangkat di akhir September. Pada 29 September IHSG naik 0,81% dan tepat di hari terakhir September IHSG terbang 2,02%.
Berikut adalah rincian pergerakan IHSG sejak 21 September lalu :
Tanggal | Perubahan | Posisi Indeks |
21 September | -0,26% | 6.060,76 |
22 September | +0,78% | 6.108,26 |
23 September | +0,56% | 6.142,71 |
24 September | +0,03% | 6.144,82 |
27 September | -0,36% | 6.122,49 |
28 September | -0,15% | 6.113,11 |
29 September | +0,81% | 6.162,55 |
30 September | +2,02% | 6.286,94 |
1 Oktober | -0,92% | 6.228,85 |
4 Oktober | +1,83% | 6.342,69 |
5 Oktober | -0,34% | 6.321,53 |
Secara keseluruhan IHSG melesat 4,2% dalam dua minggu terakhir. Di balik penguatan IHSG signifikan tersebut, indeks sektoral yang memberikan return besar adalah IDX Energy.
Indeks sektoral energi berhasil naik 32,19%. Hal tersebut didorong karena naiknya harga saham-saham emiten batu bara.
Saham emiten batu bara yang memiliki kapitalisasi cukup besar milik konglomerat Low Tuck Kwong yakni PT Bayan Resources Tbk (BYAN) naik lebih dari 80% dalam dua pekan dan membawa market cap-nya (kapitalisasi pasar) mendekati Rp 100 triliun.
Saham-saham batu bara lainnya yang juga menguat ada PT Harum Energy Tbk (HRUM) dengan apresiasi 63,64%. Kemudian disusul oleh saham PT Indika Energy Tbk (INDY) dengan penguatan 60,74%.