surabayaonline.co -Seiring dengan perkembangan jaman, siswa siswi dari generasi Z saat ini dituntut untuk mempunyai kompentensi yang makin kompleks, mampu bekerjasama, creative, critical thinking, kolaborasi dan problem solving.
Baca juga : Generasi Z
Disamping itu siswa siswi generasi z saat ini lebih mandiri, lebih suka bereksperimen dan tidak bisa lagi duduk manis dibangku sekolah, minat generasi Z pun juga beragam disamping itu jenis profesi baru juga makin beragam
Kondisi ini menuntut SMA Trimurti yang berdiri sejak tahun 1954 melakukan Rebranding, menjadi Senior High School Trimurti, yang berubah bukan hanya logo, namun tampilan visual dan metode pembelajaran juga berubah, dengan demikian SMA Trimurti diharapkan dapat memfasilitasi siswa siswi untuk mempersiapakan diri memasuki dunia perkuliahan maupun dunia kerja.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dalam sambutannya menyampaikan generasi Z saat ini sudah bergeser ke Generasi Alpha.
“Generasi Alpha itu solidaritasnya juga lebih kecil dari generasi Z, dan tidak suka mendengar nasehat” kata Khofifah, Saat peresmian Rebranding SMA Trimurti, Jl. Gubernur Suryo no 3, Surabaya, Kamis (26/11/12).
“Sejak tahun 2010 sudah saya sosialisasikan hal ini pada Paud, TK dan RA” ujar Khofifah
Baca juga : Generasi Alpha dan cara mengasuhnya
Masih lanjut Khofifah, generasi Alpha mempunyai interaksi dengan gadget sangat tinggi, namun diambil positifnya saja, yaitu bisa berinteraksi anytime anywhare dan efektif.

Maka saat ini pemprov jawa timur sedang mengembangkan format peningkatan kualitas SDM dari sisi digital dan sisi human
“Apa yang disiapkan oleh Pemprov Jatim ternyata keduluan oleh Trimurti (SMA)” kata Khofifah, yang langsung disambut tepuk tangan oleh para hadirin.
Khofifah menyampaikan bahwa kerjasama SMA Trimurti dengan ASU (Arizona State University) dibidang sience sudah tepat.
Baca Juga : Arizona State University
“Ini adalah kebutuhan kita, Indonesua, Jawa Timur, sekarang dan yang akan datang” kata Khofifah.
Disamping itu kerjasama dengan ASU akan memicu dan memacu SDM guru dari kualitas dan kuantitasnya terutama dibidang sience.
Saat disela-sela acara Mohamad Fajar Satria Ketua Yayasan SMA Trimurti, menegaskan bahwa kebaruan di SMA Trimurti ini adalah pada penggunaan IT, kemudian dilanjutkan dengan Digital School. Dengan konsep digital School ini SMA Trimurti kemudian bisa menjalin dengan ASU (Arizona State University)
“Seperti yang disampakan ibu Khofifah, borderles tanpa batas, maka kita lanjutkan kerjasama dengan ASU ” kata Mohamad.
Dengan Digital Schooll ini siswa -siswi SMA Trimurti bisa langsung belajar dengan guru mereka di Amerika.
“Saat ini masih dibatasi 30 siswa per angkatan”
Lebih jauh Mohamad menjelaskan bahwa kelas Internasional ini bisa di ikuti langsung mulai dari kelas 10 dan tanpa syarat dan seleksi khusus.
“Hanya bisa berbahasa Inggris itu syaratnya” kata Mohamad.
Sedangkan untuk Raportnya nanti ada dua, yaitu raport Indonesia dan raport dari ASU.
“Bila ingin meneruskan sekolah ke Amerika, raport dari ASU langsung bisa digunakan” ujar Mohamad (*Adi)