surabayaonline- Inilah kondisi Warga yang menghuni Gedung Setan Jl. Banyu Urip Wetan I A no 107 Surabaya.
Tampak Gedung Setan masih kokoh meskipun tua (dibuat 1809 -Wikipedia red), tampak catnya sudah kusam dan mengelupas, namun setelah awak media masuk kedalam tampak beberapa kayu yang sudah lapuk dan terkelupas, bahkan tampak ada beberapa lantai kayu yang sudah berlubang. Gedung Setan sudah masuk dalam daftar Cagar Budaya sejak tahun 2012 (Wikipedia red)
“Atapnya yang diatas itu juga sudah rapuh, sering gentingnya jatuh menimpa rumah saya” kata Ang Tik Haij Ketua RT 1 RW 6 Banyu Urip Wetan Surabaya, Minggu siang (22/11/20)

Tik Haij melanjutkan bahwa ada 55 KK, yang menghuni di gedung tersebut, didalamnya disekat -sekat, membentuk petak petak.
Menurut warga setempat, yang namanya tidak mau disebutkan, sebenarnya sudah banyak wartawan yang datang mengunjungi Gedung Setan, bahkan akademisipun pernah datang kesini, namun kondisinya dari tahun ke tahun, dari dulu tetap seperti ini tidak ada perubahan,
“Untuk kondisi sanitasi standart, namun jumlah jamban hanya 2 buah saja” kata Tik Haij
Antara jumlah jamban yang 2 buah dibandingkan dengan jumlah KK yang sampai 55, tentu ini jumlah yang tidak ideal.
Senada dengan Tik Haij, Machfud Arifin (MA) Calon Walikota Surabaya dalam sambutan mengatakan bahwa jumlah jamban di Gedung Setan ini kurang.
“Orang kalau lapar, masih bisa ditahan, tapi kalau buang hajat bisa ditahan tidak ? pintunya digedor- gedor” kata MA disambut tawa para hadirin
Lebih lanjut MA menngatakan bahwa Surabaya yang umurnya sudah 700 tahun masih ada orang buang hajat disungai.
“Insyaallah , kalo saya diberi amanah, tidak ada lagi orang buang hajat disungai, akan saya bangun jamban- jamban baru” kata MA
Saat Tek Haij diberikan kesempatan untuk menyampaikan sambutannya, Tek Haij hanya menyampaikan beberapa kalimat saja.
“Untuk masalah dukungan, tidak perlu diragukan lagi, seluruhnya akan memilih pak MA” kata Tek Haij
Saat meninggalkan lokasi acara, MA kembali menyampaikan bahwa Gedung Setan ini perlu diperbaiki
“Perlu perbaikanlah, terutama jambannya itu, masak ada 55 KK jambannya cuma 2” kata MA
Saat acara berlangsung, warga yang hadir, dikejutkan dengan kedatangan tamu istimewa, yaitu Mat Mochtar senior PDIP, yang juga pimpinan Kelompok Banteng Ketaton
“Saya ini iklas keluar dari PDIP karena membela kebaikan, jangankan keluar dari PDIP, kalau membela kebaikan nyawapun rela saya berikan” kata Mochtar, menjelaskan mengapa dirinya keluar dari PDIP, untuk mendukung Machfud Arifin
“Saya mendukung MA karena beliau ini Ciamik” kata Mochtar
Lebih lanjut Mochtar menyampaikan bahwa MA ini sudah menjadi Kapolda tiga kali sebingga tidak perlu diragukan lagi kapabilitasnya.
Poerwani, Pembina Jaman Jawa Timur menyampaikan bahwa sapa warga MA di Gedung Setan menunjukkan bahwa MA orangnya peduli.
“Pak Macfmud itu pedulilah, terutama untuk kalangan menengah ke bawah” kata Purwani.
Masih kata Poerwani, bahwa dari Gedung Setan bisa mewakili dari golongan Tionghwa yang sederhana
“Mudah mudahan pengusaha- pengusaha Tionghwa juga perhatian untuk berdonasi kepada mereka” tutur Poerwani menutup wawancara.
Setelah MA menginggalkan lokasi acara, MA menyempatkan diri blusukan keluar masuk gang diseputar lokasi acara untuk menyapa warga (Adsut)