surabayaonline – Satu jam sebelum acara dimulai, para Veteran dan Pepabri sudah siap di Hotel Mercure Jl Raya Darmo, Senin (9/11/20), untuk memperingati Hari Pahlawan yang jatuh pada tanggal 10 November.
Dalam sambutannya, Ketua LVRI DPC Surabaya Brigjen Mar (Pur) Subagyo Rahmat, menyampaikan bagaima para Pejuang merebut kemerdekaan dari penjajah bangsa asing.

“Di Tunjungan ada hotel Oranje, Jepangnya Yamato, nama Indonesianya Majapahit, disitu Mr. Ploegman, mengibarkan bendera merah putih biru” kata Subagyo
Maka para Pejuang yang tidak terima, naik dan merobek kain berwarna biru dan mengibarkannya kembali menjadi bendera warna merah putih, susudahnya terjadilah perkelahian yang menyebabkan korban baik pihak para Pejuang dan pihak dari Belanda, peristiwa inilah yang memicu perang besar pada tanggal 10 November 1945.
Tentang kondisi para Veteran saat ini, Subagyo mengatakan ada 2000 orang, yang mana veteran pejuang ada 57 orang yang berusia lanjut.
“Pada tahun 1945 usianya 15 tahun ditambah 75 tahun, menjadi 90 tahun” jelas Subagyo
Lebih lanjut, Subagyo menyampaikan sehubungan para Veteran ini sudah berusia lanjut maka perlu adanya perhatian.
“Yang diharapkan adalah kesejahteraan, kesehatan dan tentram, sambil mengunggu di TMP” kata Subagyo.
Senada dengan Subagyo, Machfud Arifin (MA) calon Walikota Surabaya, menyampaikan bahwa Masyarakat Surabaya harus makmur dan sejahtera.
Dalam sambutannya, MA membahas hasil pembangunan setelah kemerdekaan, khususnya di kota Surabaya.
MA mengatakan bahwa saat ini di Surabaya masih ada warga yang belum sejahtera
“Ada warga yang buang air besar masih disungai” kata MA.
Disamping itu juga masih banyak kampung-kampung yang kumuh, sungai yang kotor termasuk pasar-pasar yang kotor dan becek,
“Pasar Turi, sekarang malah jadi pasar Turu” kata MA.
Lebih jauh MA mengatakan bahwa, pembangunan di Surabaya tidak merata, Surabaya masih banyak yang harus diperbaiki.
Menanggapi pertanyaan salah satu anggota Veteran yang menanyakan surat Ijo, MA langsung menjawab bahwa surat ijo akan diselesaikan segera
“Saya sudah paham, kuncinya ada ditangan bapak-bapak dan komunitas tanah ijo yang jumlahnya 48 ribu persil, jadi saya punya tekad kuat untuk segera menyelesaikan masalah ini dan saya akan bebaskan restribusi” ujar MA, yang spontan disambut tepuk tangan.
Sementara Indra Wahyudi sebagai putra putri Veteran, pemuda Panca Marga, menyampaikan bahwa dulu
para veteran sudah melaksanakan kewajibannya untuk memerdekaan negara ini serta membela guna tegak nya NKRI,
“Sekarang ini bapak ibu tinggal menikmati saja dan kami putra putri Veteran sampai kapanpun akan mengawal, mendampingi dan berusaha mensejahterakan bapak ibu” kata Indra.

Mengenai pembangunan di Surabaya pasca kemerdaan terutama masalah kesejahteraan, Indra menyampaikan
bahwa para Veteran punya hak demokrasi hak untuk menentukan pilihan untuk sejahtera dan menikmati hasil pembangunan seutuhnya
“Saat ini bapak ibu, punya hak pilih, untuk menentukan siapa yang dinilai bisa membangun dan mensejahterakan warganya” ujar Indra menutup kata sambutannya (DiSut)