SURABAYAONLINE.CO-“Biaya pengolahan air Kali Surabaya menjadi air minum makin mahal, tiap tahun kualitas air Kali Surabaya memburuk sehingga bahan kimia yang ditambahkan makin banyak,” kata Mujiaman Sukirno Dirut PDAM Surya Sembada Surabaya.
Sabtu (22/8) Perempuan pejuang kali surabaya (PPKS)- lakukan Zoom meeting dengan direktur PDAM Surya Sembada Pemkot Surabaya. Perwakilan PPKS Eko Rini Yogi Purwanti alamat Gubeng Airlangga 4/55 RT 7/RW 2 kelurahan Airlangga Kecamatan Gubeng menyebutkan banyaknya gunungan sampah di wilayah kecamatan Driyorejo hingga Karangpilang. ”
Banyaknya sampah yang ada di Kali Surabaya disebabkan oleh banyaknya bangunan illegal dibantaran Kali Surabaya,” ujar Eko Rini Yogi (54 tahun). Banyaknya sampah dan pemukiman ini menyebabkan penurunan kualitas air.
“Kami menemukan penurunan kandungan oksigen di Kali Surabaya, di kawasan Hulu di Jetis Mojokerto kandungan oksigen dalam air mencapai 4 mg/l namun di hilir wilayah Warugunung kandungan Oksigen turun hingga 0,2 mg/l,” ujar Ziadatur Rizqiyah (20 thn) lebih lanjut mahasiswi Jurusan Biologi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya menyatakan bahwa Kadar khlorin dan amonium di Kali Surabaya juga tinggi.
PDAM Dukung PPKS
“Saya Pribadi dan PDAM Surya Sembada Kota Surabaya mendukung Penuh upaya ibu-ibu untuk memperjuangkan pemulihan Kali Surabaya,” ujar Mujiaman Sukirno Dirut PDAM disambut tepuk tangan meriah anggota KPPS. Lebih lanjut alumni ITS Surabaya mengapresiasi upaya perempuan turun ke Kali Surabaya untuk mengetahui problem rill yang sedang mengancam bahan baku Utama PDAM. Dalam pernyataannya di hadapan 25 anggota PPKS Dirut PDAM menyatakan bahwa Biaya pengolahan air semakin meningkat dan dari tahun ketahun karena penggunaan bahan kimia makin meningkat akibat semakin parahnya kualitas air Kali Surabaya.
“Gubernur Jatimlah yang bertanggung atas penurunan kualitas air, selama ini PDAM membeli air untuk bahan baku dari Perum Jasa Tirta I Malang namun kualitasnya sudah tidak layak.(*)