SURABAYAONLINE.CO, Jombang -Destinasi wisata, produk UKM mamin dan kerajinan asli Jombang, belum mendapat dampak signifikan dari 1,5 juta peziarah setiap tahunnya yang berkunjung ke Makam Gus Dur. Ini artinya harus dicarikan cara sinergitas untuk berdampak positif ke destinasi wisata.
Itulah salah satu tema dalam dialog seluruh owner dan pengelola wisata, pengusaha mamin, asosiasi UKM, Asosiasi Wisata Jombang dan Pengusaha Hotel dan Restoran saat berdialog dengan KH. Abdul Hakim (Gus Kikin) Pimpinan Pesantren Tebuireng Jombang, Minggu (28/6).
” Kami datang ke Tebuireng untuk silaturahmi sekaligus memohon kesediaan kyai memberikan wawasan dan wejangan. Apalagi kiai adalah pimpinan pondok yang juga sekaligus pengusaha sukses,” tegas Yusron Aminulloh, pimpinan Rombongan.
Kami, tegas Yusron, ingin kedepan ada sinergitas dengan wisata religi makam Gus Dur, agar berdampak ke pengusaha UKM, dan Wisata Jombang pada umumnya.
” Mohon Kyai juga mendokan dan mengarahkan kami,” tambah Yusron CEO DeDurian Park ini.
KH. Abdul Hakim (Gus Kikin) menyambut hangat pertemuan ini.
” Kami berterima kasih bisa berkumpul bersama di Tebuireng. Kita coba cara bagaimana sinergitas dapat kita lakukan.”
Kiai menceritakan, tidak pernah mengundang dan mendorong orang untuk berkunjung ke Tebuireng dan ke makam Gus Dur dan Mbah Hasyim. Mereka datang sendiri.
Ketika ditanya bagaimana cara mendorong masyarakat mengunjungi tempat wisata, Gus Ikin menyebut, bahwa utamanya kita meningkatkan kualitas. Kebersihan lingkungan, keramahtamahan, hingga kita merasa senang berada ditempat itu.
” Kalau kita merasa senang, orang lain akan merasa senang,” tegasnya.
Bahkan pemilik perusahaan tambang minyak, televisi dan banyak perusahaan yang ia dirikan ini memberi saran menarik.
” Karena kita Islam, sudah jelas pedomannya. Serahkan sesuatu pada ahlinya, nidzom (manajemen) yang baik dan terus melakukan usaha maksimal. Cuma banyak orang merasa sudah usaha keras, lantas gagal terus tawakkal. Itu salah. Tawakkal adalah langkah akhir setelah ragam cara dilakukan.”
Bahkan mengutip motivator kelas dunia, Ibrahim El Fahmi, Gus Ikin menyebut tidak ada kegagalan. Karena satu pintu kegalalan, sebenarnya sudah disiapkan pintu lain untuk mencoba sampai berhasil.
” Setelah pertemuan ini, monggo diakan pertemuan teknis sinergitas dengan pengurus. Misalnya manik-manik Jombang menjadi oleh-oleh khas Tebuireng. Dan kue-kue Jombang jug cari kemasan, durian diolah dan sebagainya.”
H.Lukman Hakim, pimpinan Wisata Religi Gus Dur bahkan mengajak sinergi kongkrit dengan destiniasi wisata. Terutama tamu-tamu khusus yang lakukan studi banding bisa diajak mampir ke Wonosalam, makan durian. (Ndi)