SURABAYAONLINE.CO, LAMONGAN – Pemerintah pusat menjadikan Kabupaten Lamongan sebagai lokasi studi pembelajaran program penurunan stunting, karena dinilai sukses melakukan percepatan penurunan angka stunting.
Terbukti Bupati Fadeli menerima 255 orang peserta Workshop Penganggaran Berbasis Data Capaian Konvergensi Pencegahan dan Penurunan Stunting dari kementerian dalam negeri, di di Pendopo Lokatantra, Jumat sore.
Peserta yang merupakan perwakilan 34 provinsi tersebut, meliputi dari Bappeda, Dinas Kesehatan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Dinas PU dan Perumahan Rakyat, Dinas Sosial, serta Dinas Pertanian.
Kasubdit Kesehatan Dirjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri RI Arifin Effendy Hutagalung mengungkapkan, tujuannya datang ke Kabupaten Lamongan untuk belajar dari kesuksesan Lamongan.
“Kita ingin melihat upaya daerah untuk memfasilitasi bagaimana proses penguatan kapasitas dalam upaya penurunan stunting. Tak hanya itu, kami juga ingin mengadaptasi upaya Pemkab Lamongan dalam pencegahan dan penurunan stunting,” ungkap Arifin Effendy Hutagalung.
Bupati Fadeli menjelaskan pada Tahun 2017, masih terdapat 23 persen stunting, yang kemudian turun menjadi 15,64 persen pada Februari 2018, dan menjadi 10,17 persen pada gustus 2018.
“Data terakhir, sudah turun lagi menjadi 9,57 persen pada Februari 2019,” katanya menjelaskan.
Sementara anggaran yang dialokaikan sebesar Rp 6.232.512.100 yang dikelola 15 OPD. Beberapa di antaranya Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Sosial, serta Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Fadeli juga menyebutkan di tahun 2019 terdapat 10 desa prioritas penurunan stunting, tahun 2020 menjadi 31 desa prioritas pencegahan stunting. Penambahan jumlah desa prioritas ini, bagian dari upaya percepatan penurunan angka stunting.
“Kita juga melakukan pendampingan semua balita stunting, termasuk audit stunting untuk mengetahui penyebab stunting semua balita di 27 kecamatan,” jelas Fadeli. (san)