SURABAYAONLINE.CO, Malang (jatim) – Financial literacy atau bisa disebut dengan literasi keuangan merupakan sebuah keterampilan serta pengetahuan yang memungkinkan seseorang untuk membuat suatu keputusan yang tepat dengan sumber daya keuangan yang dimilikinya dengan definisi tersebut dapat dikatakan bahwa dengan literasi keuangan seseorang dapat memanfaatkan sumber daya keuangan yang dimilikinya dengan sebaik mungkin.
Literasi keuangan memiliki dua dimensi pertama adalah pengetahuan tetang keuangan serta kemampuan dalam penggunaan pengetahuan mengenai keuangan.
Saat ini literasi keuangan tidak hanya diperlukan bagi para pengusaha, bisnisman, ataupun orang-orang dewasa pada umumnya dengan semakin berkembangnya teknologi maka semakin mudah juga seseorang dalam melakukan transaksi keuangan. Kemudahan ini dapat dilihat dari menjamurnya market place yang berbasis online mulai berkembangnya beberapa start up yang bergerak pada bidang financial technology, digitalisasi produk perbankan, dan lain sebagainya.
Kemudahan perihal transaksi keuangan yang ditawarkan ini menjadi salah satu alasan pentingnya literasi keuangan bagi remaja. Beberapa survey menunjukkan bahwa tingkat literasi keuangan dikalangan anak-anak dan remaja masih rendah atau dalam artian anak-anak dan remaja terkadang masih belum dapat menentukan sesuatu yang sifatnya kebutuhan atau keinginan.
Kemampuan untuk mengelola sumber daya keuangan bagi remaja semakin diperlukan manakala pandemi covid-19 yang tak kunjung usai adanya pandemi yang semacam ini dapat dipastikan memiliki pengaruh bagi perekonomian perorangan yang tentu setiap individu atau rumah tangga memiliki intensitas pengaruh yang berbeda dari itu kecakapan seseorang dalam pengetahuan serta penggunaan sumber daya keuangan yang dimiliki diperlukan supaya tidak meningkatkan pengaruh buruk bagi perekonomiannya.
Beberapa alasan tentang pentingnya literasi keuangan yang telah disebutkan diatas menjadi dasar pengadaan workshop dari salah satu tim pengabdian LP2M yang juga merupakan Dosen Jurusan Ekonomi Pembangunan yang diketuai oleh Dr. Agung Haryono, S.E., M.P., A.K. juga beranggotakan tiga dosen muda, Sri Handayani, S.Pd., M.Pd., Syahrul Munir, S.Pd., M.Pd., dan Yogi Dwi Satriyo, S.Pd., M.Pd. Workshop yang dilaksanakan merupakan salah satu jenis dari Program Kemitraan Masyarakat atau PKM dengan bertajuk “Pelatihan Implementasi Buku Financial Literacy Berbasis Kehidupan pada MGMP Ekonomi Kota Malang” yang dilaksanakan di hotel De’Kopen Malang.
Menurut Dr. Agung Haryono, S.E., M.P., A.K. selaku ketua tim pengabdian kepada awak media (2/10/2020) menyatakan , “Sasaran utama dari kegiatan workshop dan pelatihan implementasi tentang literasi keuangan adalah para guru MGMP(Musyawarah Guru Mata Pelajaran) ekonomi kota Malang, Literasi keuangan yang disosialisaikan dengan berbasis kehidupan tidak hanya sekedar memperkenalkan berbagai produk perbankan lebih dari itu dengan memiliki literasi keuangan peserta didik dapat mencerminkannya dalam kegiatan dan perilakunya setiap hari Untuk mencapai tujuan yang diutarakan oleh ketua tim penelitian tersebut.”
“Dalam workshop juga berisikan materi tentang informasi keuangan, pasar modal, perbankan, dan asuransi. Selama berlangsungnya workshop tim peneliti yang berasal dari FE UM mendapat sambutan baik dari para guru MGMP ekonomi kota Malang yang hadir” paparnya
Beberapa pertanyaan muncul pada saat kegiatan berlangsung yang menandakan antusias dari peserta workshop kegiatan berlangsung dengan lancar dan interaktif dan tentunya tanpa mengabaikan protokol pencegahan penyebaran Covid-19.
(Hermin/Red)


