SURABAYAONLINE.CO, GRESIK – Konvensi Inovasi Kompartemen (KIK) sebagai bagian dari yang Konvensi Inovasi Petrokimia Gresik (KIPG) ke-34 tahun 2020, yang diadakan Petrokimia Gresik, perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia, terbukti menjadi “Most Strength” pada penilaian Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU).
Dari 1.142 gugus inovasi yang telah bersaing pada ajang KIK, sebanyak 119 gugus terbaik kemudian diadu di ajang konvensi inovasi tingkat perusahaan, antara lain 22 Gugus Inovasi Operasional (GIO), 88 Sistem Saran (SS) dan 17 Kelompok 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin).
Direktur Utama Petrokimia Gresik Rahmad Pribadi berharap, konvensi inovasi ini mampu menjadi katalis dalam percepatan pertumbuhan perusahaan dan menjadi dasar pembentukan karakter di lingkungan Petrokimia Gresik serta anak perusahaan.
Sebab penyelenggaraan KIPG bertujuan untuk menyampaikan kisah inovasi sukses (sharing knowledge), serta menjadi ajang penghargaan kepada gugus inovasi yang berprestasi pada kurun waktu 2019-2020.
“ini utamanya untuk insan milenial Petrokimia Gresik, agar berpikir kreatif dan inovatif. Karena perusahaan membutuhkan berbagai terobosan dalam program transformasi bisnis, untuk mewujudkan sebagai perusahaan dengan solusi agroindustri untuk pertanian berkelanjutan,” ujar Rahmad.
Kegiatan ini, lanjut Rahmad, juga bertujuan untuk memantapkan tradisi inovasi karena tidak banyak perusahaan yang menggelar konvensi inovasi selama lebih dari tiga dasa warsa berturut-turut. Sebaliknya Petrokimia Gresik telah melaksanakan selama 34 tahun, meskipun tahun ini digelar secara virtual akibat wabah Covid-19.
“Dan yang terpenting adalah bagaimana inovasi dapat memberikan nilai tambah, yaitu melalui efektivitas dan efisiensi biaya produksi maupun operasional perusahaan,” ujar Rahmad. (san)