SURABAYAONLINE.CO, Sumenep – Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga (FKH Unair) menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat (Pengmas) di Balai Desa Banraas, Kecamatan Dungkek, Pulau Gili Iyang, Kabupaten Sumenep. Sasarannya adalah Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Maju Tak Gentar dan karang taruna setempat. Program ini berfokus pada peningkatan gizi keluarga melalui edukasi konsumsi protein hewani berkualitas berupa telur Omega-3.
Kegiatan melibatkan Tim FKH Unair bersama Pemerintah Desa Banraas, Gabungan Tani Maju Tak Gentar, serta anggota karang taruna dengan total 20 peserta.
Wakil Dekan 3 FKH Unair Dr. Yulianna Puspitasari drh., M.V.Sc., Ph.D menyampaikan dukungan penuh atas pelaksanaan program ini. “Penguatan literasi gizi berbasis pangan hewani terjangkau adalah langkah sederhana namun berdampak. Melalui konsumsi telur Omega-3, kami ingin keluarga di Gili Iyang punya pilihan sehat yang realistis sekaligus mendorong ketahanan pangan rumah tangga,” ujarnya.
Dr. Emy Koestanti Sabdoningrum, drh., M.Kes. tampil sebagai pemateri dengan topik Peningkatan Gizi Masyarakat melalui Konsumsi Telur Omega-3 untuk Mendukung Ketahanan Pangan. “Telur Omega-3 tidak hanya kaya nutrien, tetapi juga mudah diakses bila kita memanfaatkan sumber pakan lokal dan budi daya skala pekarangan. Kuncinya ada pada edukasi yang aplikatif dan pendampingan berkelanjutan,” jelasnya.
Program berisi penyuluhan interaktif mengenai manfaat telur Omega-3 bagi kesehatan keluarga, tanya jawab seputar akses dan penyajian protein hewani yang aman dan terjangkau, serta diskusi rencana tindak lanjut di tingkat rumah tangga atau kelompok. Peserta juga mendapat materi singkat tentang pemanfaatan bahan lokal. Misalnya jagung, katul, dan ikan rucah sebagai peluang pakan ayam petelur alternatif untuk menunjang ketersediaan telur di keluarga.
Kegiatan pengmas dilaksanakan pada Sabtu (1/11), mulai pukul 08.00 WIB, diawali dengan registrasi dan sambutan dari Kepala Desa H Kahor. Dilanjutkan penyampaian materi Telur Omega-3 dan Ketahanan Pangan, serta penutupan dan foto bersama.
Acara berlangsung di Balai Desa Banraas, Kecamatan Dungkek, Pulau Gili Iyang, Kabupaten Sumenep, wilayah dengan potensi kesehatan dan pariwisata, namun menghadapi tantangan akses pangan karena kondisi kepulauan.
Di wilayah ini, ketahanan pangan keluarga terhadap protein hewani berkualitas masih perlu diperkuat. Hal ini seiring kendala distribusi, harga, dan daya beli. Di sisi lain, tersedianya bahan lokal seperti jagung, katul, dan ikan rucah yang dapat diolah sebagai bahan baku pakan membuka peluang produksi telur skala rumah tangga yang lebih terjangkau.
Program ini menjawab kesenjangan pengetahuan dan akses melalui edukasi gizi, pemanfaatan pekarangan, dan dorongan budi daya sederhana menuju swasembada telur keluarga.
Pasca kegiatan akan dilakukan pendampingan berkala melalui kanal komunikasi desa untuk memantau implementasi konsumsi telur Omega-3, mendorong prakarsa kandang pekarangan ayam petelur skala kecil, serta mendukung berbagi praktik baik antar peserta.
Melalui pengmas ini, FKH Unair berharap terjadi peningkatan literasi gizi, perubahan perilaku konsumsi protein hewani yang lebih baik, serta lahirnya inisiatif produksi telur skala rumah tangga sebagai langkah nyata memperkuat ketahanan pangan keluarga di Gili Iyang.(*)


