SURABAYAONLINE.CO-Museum Negeri Mpu Tantular kembali menghidupkan denyut kebudayaan Nusantara melalui pameran temporer bertajuk “Sang Hyang Tapuk: Topeng dalam Ekspresi Budaya Nusantara.” Pameran ini berlangsung selama tiga hari, mulai 29 hingga 31 Oktober 2025, di Museum Mpu Tantular, Jalan Buduran, Sidoarjo.
Kegiatan yang digagas Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur ini menghadirkan ragam koleksi topeng dari berbagai daerah, menampilkan kekayaan simbolik dan filosofi yang melekat dalam tradisi topeng sebagai salah satu warisan budaya Indonesia.
Pameran ini diikuti oleh sejumlah lembaga dan komunitas budaya, antara lain Museum Negeri Mpu Tantular, Museum Daerah Kabupaten Lumajang, Museum Provinsi Jawa Tengah Ranggawarsita, Komunitas Sapulidi, serta Program Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Surabaya (UNESA). Melalui kolaborasi lintas daerah dan komunitas ini, pengunjung diajak memahami keberagaman ekspresi budaya yang terwujud dalam bentuk topeng.
Dalam sambutannya, Kepala UPT Museum Negeri Mpu Tantular, Sadari, yang mewakili Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur, menyampaikan bahwa penyelenggaraan pameran tematik ini bertujuan memperluas pengetahuan masyarakat tentang koleksi museum serta menumbuhkan apresiasi terhadap museum sebagai destinasi wisata budaya. “Pameran Sang Hyang Tapuk bukan hanya menghadirkan benda-benda koleksi, tetapi juga memperkuat hubungan antara museum, komunitas, dan masyarakat,” ujar Sadari.
Ia menambahkan, kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan wawasan sejarah dan budaya masyarakat, sekaligus menciptakan keterikatan emosional antara pengunjung dan museum. Selain itu, pameran ini merupakan bagian dari upaya mewujudkan visi Museum Negeri Mpu Tantular untuk memperkuat identitas dan karakter masyarakat Jawa Timur melalui pengelolaan benda cagar budaya yang terpadu dan berkelanjutan.
Turut hadir dalam pembukaan kegiatan ini sejumlah pejabat dan tokoh daerah, antara lain perwakilan dari Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur, Badan Pelestarian Kebudayaan Wilayah XI Jawa Timur, serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sidoarjo, Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Sidoarjo, dan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sidoarjo.
Melalui pameran ini, Museum Mpu Tantular tidak hanya berfungsi sebagai ruang penyimpanan benda bersejarah, tetapi juga sebagai pusat edukasi dan inspirasi yang menghubungkan masyarakat dengan akar budayanya.


