SURABAYAONLINE.CO – Wakil Bupati Sidoarjo Hj. Mimik Idayana bersama jajaran Dinas Perhubungan (Dishub) dan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga (PUBM) Kabupaten Sidoarjo meninjau lokasi perlintasan Kereta Api Desa Gelam Kecamatan Candi (Depan SMA Hang Tuah 5) yang kerap menjadi titik kemacetan akibat penyempitan arus kendaraan.
Tinjauan lapangan yang dilakukan, Rabu (29/10/2025), itu bertujuan memastikan kesiapan teknis rencana pelebaran jalan yang ditargetkan mulai dikerjakan akhir tahun ini.
Wabup Mimik Idayana menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan bagian dari proses koordinasi teknis lintas instansi sebelum pelaksanaan pekerjaan fisik dimulai.
“Tim sudah melakukan tinjauan untuk mengetahui kebutuhan pelebaran di titik tersebut. Setelah ini akan ada rekomendasi teknis dari Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian. Setelah rekomendasi turun, pelaksanaannya akan dieksekusi oleh Dinas PUBM,” terang Hj. Mimik Idayana.
Senada dengan itu, Kepala Dishub Sidoarjo Budi Basuki menegaskan bahwa proses pelebaran harus melalui tahapan matang karena di sekitar perlintasan terdapat aset milik Dishub Provinsi Jawa Timur dan aset milik Dishub Kabupaten Sidoarjo.
Selain itu, sejumlah fasilitas keselamatan seperti early warning system dan palang pintu otomatis juga perlu disesuaikan dengan kondisi baru.
“Sistem peringatannya nanti kita geser dan sesuaikan dengan lebar jalan baru. Palang pintunya juga akan diperpanjang agar lebih aman dan tidak menimbulkan potensi kendaraan menerobos,” jelasnya.
Dari hasil peninjauan lapangan, tim menemukan adanya penyempitan signifikan di area perlintasan yang menghubungkan dua ruas jalan utama. Kondisi tersebut sering menyebabkan kemacetan panjang, terutama pada jam kerja dan jam pulang sekolah, karena kawasan itu merupakan jalur padat kendaraan pribadi dan angkutan barang.
Menindaklanjuti temuan tersebut, Dishub Sidoarjo telah mengirimkan surat resmi ke Kementerian Perhubungan untuk meminta rekomendasi teknis, dan mendapatkan respon cepat.
“Kami bersyukur Kemenhub langsung menindaklanjuti surat permohonan kami. Hari ini juga dilakukan rapat koordinasi dan penentuan lebar jalan yang akan diperluas,” ujar Budi Basuki.
Sementara itu, Kepala Dinas PUBM Kabupaten Sidoarjo menyampaikan bahwa tahap perencanaan teknis akan segera dimulai dalam waktu satu hingga dua hari ke depan, dan pelaksanaan fisiknya ditargetkan akhir tahun 2025.
“Kami segera lakukan perencanaan teknis dan menyusun dokumen pelaksanaan. Targetnya, pelebaran jalan bisa dimulai akhir tahun ini,” jelasnya.
Tak hanya disambut positif oleh pemerintah, rencana pelebaran jalan tersebut juga mendapat dukungan warga sekitar.
Slamet (45), warga yang tinggal tak jauh dari lokasi perlintasan, mengaku kerap mengalami kemacetan di jalur tersebut.
“Kalau pagi sama sore itu macetnya panjang, apalagi pas kereta lewat. Mudah-mudahan nanti setelah dilebarkan, jalannya jadi lancar dan nggak sempit lagi,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Suwarno (38), sopir angkutan barang yang rutin melintas di jalur tersebut.
“Kami sering harus antre lama karena jalan sempit dan banyak kendaraan berhenti di depan palang. Kalau benar dilebarkan, itu kabar baik buat sopir semua,” katanya.
Dengan rencana pelebaran jalan ini, Pemkab Sidoarjo berharap arus lalu lintas di kawasan perlintasan padat dapat menjadi lebih lancar, tertib, dan aman, sekaligus meningkatkan efisiensi waktu tempuh masyarakat.
Sebagai bagian dari upaya jangka panjang, Dishub Sidoarjo juga tengah menyiapkan proyek pendukung pelebaran jalan akses Dishub dari 4,5 meter menjadi 6,5 meter, guna memperlancar konektivitas antarwilayah.
“Insyaallah akhir tahun ini sudah mulai dikerjakan. Dengan lebar 6,5 meter, dua mobil bisa berpapasan dengan aman dan kemacetan dapat berkurang signifikan,” pungkas Budi Basuki. (Rin)


