SURABAYAONLINE.CO, Surabaya – Jawa Timur, kembali menunjukkan komitmennya dalam membangun ekosistem olahraga berkelanjutan melalui gelaran Sportiv Festival Haornas XLII 2025. Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga momentum refleksi atas prestasi serta penguatan sport science sebagai penopang peningkatan kualitas atlet.
Ketua KONI Jawa Timur, M. Nabil, menegaskan bahwa setiap event olahraga harus dimanfaatkan sebagai kesempatan untuk mengevaluasi sekaligus mengukur pencapaian.
“Momentum itu kita refleksikan dengan prestasi. Prestasi ukurannya adalah kemenangan di setiap event, baik nasional maupun internasional,” ujarnya.
Sport Science Jadi Penopang Prestasi Atlet Jatim
Dalam kesempatan itu, Nabil menekankan pentingnya peran sport science. Jawa Timur menjalin kolaborasi erat dengan Universitas Negeri Surabaya (UNESA) yang memiliki pusat sport science unggulan. Melalui riset dan pendampingan ilmiah, diharapkan pembinaan atlet Jatim semakin terarah.
Bahkan, dukungan pendidikan juga diberikan. Atlet berprestasi memperoleh beasiswa S1, S2, hingga S3 sebagai motivasi tambahan. “Ini pemicu adrenalin agar anak-anak semangat berolahraga sekaligus berpendidikan. Jadi, ketika selesai menjadi atlet, mereka tetap bisa perform di bidang lain,” jelas Nabil.
Program ini diharapkan mampu menjaga masa depan atlet agar tidak menghadapi kesulitan setelah pensiun dari dunia olahraga.
Beasiswa sebagai Rangsangan Motivasi
Data yang dipaparkan menunjukkan, tahun ini saja tersedia 25 beasiswa S1, 5 beasiswa S2, dan 5 beasiswa S3 bagi atlet Jatim. Sebelumnya, berbagai fasilitas juga telah diberikan, termasuk keringanan tugas akademik hingga kesempatan menjadi asisten dosen.
“Bahkan, ada atlet yang baru berangkat ke PON saja sudah mendapat dukungan, apalagi setelah meraih medali. Ini penting untuk menjaga semangat mereka tetap menyala,” tambahnya.
Harapan untuk SDM Unggul
Nabil menegaskan bahwa olahraga bukan hanya tentang medali, melainkan juga tentang pembentukan SDM unggul, sehat, dan tangguh. Dengan masyarakat yang gemar berolahraga, diharapkan Jawa Timur dapat melahirkan generasi yang siap menghadapi tantangan global.
“Olahraga harus berjalan seiring dengan pendidikan. Jika keduanya seimbang, maka atlet kita bukan hanya juara di arena, tetapi juga sukses dalam kehidupan,” tutup Nabil.
Olahraga sebagai Gerakan Masyarakat
Selain mengejar prestasi, Sport Festival 2025 juga mengusung misi membangun budaya olahraga di masyarakat. Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Jawa Timur, Hadi Wawan, menyebut bahwa kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Pemprov Jatim, UNESA, KONI, serta berbagai mitra.
“Festival ini bukan sekadar event, melainkan gerakan. Tujuannya mengedukasi dan memasyarakatkan olahraga sejak usia dini,” kata Hadi.
Dalam festival, masyarakat terutama pelajar diajak mengenal berbagai cabang olahraga melalui simulasi permainan. Dengan pendekatan sederhana, olahraga diharapkan lebih mudah diterima dan menjadi bagian gaya hidup sehat.
Sport Science dan Industri Olahraga
Dispora Jatim juga menekankan tiga misi utama dalam pengembangan olahraga daerah, yakni:
1. Memasyarakatkan olahraga sejak dini.
2. Menguatkan sport science sebagai dasar pembinaan prestasi.
3. Mendorong tumbuhnya industri olahraga sebagai penopang kemandirian. (ega)


