SURABAYAONLINE.CO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo terus memperkuat program kebersihan lingkungan melalui gerakan kerja bakti massal setiap Jumat pagi. Program ini melibatkan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) Sidoarjo, yang diwajibkan membersihkan sungai, taman, dan jalur pedestrian di berbagai titik strategis kota.
Pada Jumat, (14/2/2025) kegiatan kerja bakti dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Sidoarjo, Fenny Apridawati. Titik-titik yang menjadi fokus utama dalam aksi bersih-bersih kali ini antara lain Taman pasif di Exit Tol Sidoarjo, Kolam Monumen Pancasila, dan Jalur pedestrian dari Jalan Pahlawan hingga Jalan Thamrin.
Dalam kegiatan ini, rumput liar dibersihkan, sampah diangkat, serta trotoar dicat ulang untuk memperindah kawasan perkotaan.
Sebagai bagian dari program kebersihan, Pemkab Sidoarjo juga menjalankan program “Jihad Rawat Kali”, yang mewajibkan ASN membersihkan sungai-sungai dari sampah dan tumbuhan liar setiap Jumat pagi.
Sekda Sidoarjo, Fenny Apridawati, menegaskan bahwa kebersihan lingkungan adalah tanggung jawab bersama.
“Melalui kegiatan seperti ini, kami ingin menumbuhkan kembali semangat gotong royong dalam menjaga lingkungan. Kebersihan taman dan sungai bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga masyarakat,” ujar Fenny.
Fenny juga mengajak pelaku usaha di Sidoarjo untuk ikut serta dalam aksi kebersihan. Menurutnya, dukungan sektor swasta sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan nyaman secara berkelanjutan.
“Ke depan, pelaku usaha akan kami libatkan untuk membersihkan lingkungan di sekitar tempat usahanya. Beberapa dari mereka sudah merespons positif rencana ini,” tambahnya.
Kepala Bidang Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Sidoarjo, Hery Santoso, menyambut baik program kerja bakti ASN ini. Menurutnya, kegiatan ini sangat membantu perawatan taman dan ruang terbuka hijau di Sidoarjo.
“DLHK merawat puluhan taman yang tersebar di wilayah Sidoarjo, termasuk taman aktif dan taman pasif. Meskipun taman pasif tidak selalu digunakan untuk aktivitas publik, tetap memerlukan perawatan rutin,” ujar Hery.
Hery juga mengungkapkan bahwa musim hujan menjadi tantangan tersendiri dalam menjaga kebersihan taman. Rumput liar tumbuh dengan cepat, sehingga tim DLHK harus bekerja ekstra keras.
“Saat satu taman selesai dibersihkan, taman lain sudah kembali ditumbuhi rumput liar. Itulah mengapa kerja bakti ASN setiap Jumat ini sangat membantu,” jelasnya.
Dengan kolaborasi antara pemerintah, ASN, dan masyarakat, Pemkab Sidoarjo berharap dapat menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan nyaman. Ke depan, program ini akan terus dievaluasi dan dikembangkan agar memberikan dampak yang lebih besar bagi warga Sidoarjo.
Melalui gerakan gotong royong ini, Sidoarjo tidak hanya menjadi kota yang bersih, tetapi juga menjadi contoh keberhasilan program kebersihan lingkungan berbasis partisipasi masyarakat. (Rino)


