SURABAYAONLINE.CO, Surabaya – Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Timur bersiaga menghadapi lonjakan arus kendaraan menuju kawasan wisata Malang Raya dan Kota Batu menjelang pergantian Tahun Baru 2026. Sejumlah langkah antisipasi disiapkan. Mulai dari rekayasa lalu lintas hingga pemeriksaan kelaikan kendaraan.
Kepala Dishub Jatim Nyono mengatakan, kepadatan lalu lintas di wilayah Malang, Malang Selatan, hingga Kota Batu telah terpantau tinggi sejak libur Natal dan diprediksi kembali memuncak pada 30–31 Desember 2025.
“Kepadatan cukup tinggi. Yang paling kami waspadai tanggal 30 dan 31 Desember karena banyak masyarakat merayakan tahun baru di kawasan wisata, terutama Malang Raya dan Batu,” ujar Nyono di Halaman Setda Provinsi Jawa Timur, Selasa (30/12).
Untuk mengurai kemacetan, Dishub Jatim menyiapkan sejumlah skema rekayasa lalu lintas. Salah satunya adalah pemberlakuan sistem satu arah (one way) yang bersifat situasional dan terbatas, bergantung pada kondisi di lapangan. “Kalau arus ke Malang atau Batu sudah terlalu padat, one way bisa diterapkan. Tapi itu diskresi petugas di lapangan dan menjadi opsi terakhir,” tegasnya.
Selain itu, pengaturan lampu lalu lintas atau Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) juga disesuaikan, terutama di jalur menuju kawasan wisata. Durasi lampu hijau akan diperpanjang saat arus masuk meningkat dan diatur kembali ketika arus balik mulai padat. “Pengaturannya fleksibel, menyesuaikan kondisi agar arus tetap lancar,” jelas Nyono.
Dishub Jatim juga memperkuat aspek keselamatan melalui pemeriksaan kelaikan kendaraan atau ramp check. Pemeriksaan dilakukan di terminal tipe B, pool angkutan umum, hingga kawasan wisata secara acak. “Yang utama kendaraan harus laik jalan dan pengemudi cukup istirahat. Kalau sudah lelah, wajib berhenti,” katanya.
Terkait potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan meningkat pada Januari, Dishub Jatim mengakui faktor cuaca turut berpengaruh terhadap keselamatan lalu lintas. Oleh karena itu, koordinasi dengan BMKG dan instansi terkait terus dilakukan sebagai langkah mitigasi. “Cuaca sangat berpengaruh terhadap kecelakaan lalu lintas. Kami antisipasi bersama,” pungkas Nyono. (*)


