SURABAYAONLINE .CO – Tahun 2025 menjadi momentum penting bagi Grup Merdeka dalam menegaskan bahwa keberlanjutan (sustainability) dan penerapan prinsip ESG (Environment, Social, Governance) bukan sekadar slogan, melainkan fondasi utama dalam model bisnis perusahaan. Di bawah naungan PT Merdeka Copper Gold Tbk (IDX: MDKA), prinsip ESG terintegrasi ke dalam nilai, operasi, proses pengambilan keputusan, hingga interaksi dengan lingkungan, komunitas, dan seluruh pemangku kepentingan.
Dengan serangkaian penghargaan dan pengakuan tingkat nasional maupun internasional, Grup Merdeka kembali mengukuhkan reputasinya sebagai salah satu perusahaan pertambangan paling berkomitmen terhadap keberlanjutan di Indonesia.
Pada November 2025, Grup Merdeka mencatat tonggak sejarah baru dengan meraih penghargaan Platinum Rank—peringkat tertinggi dalam Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) di Denpasar, Bali. Ini merupakan pertama kalinya MDKA mencapai tingkat tersebut.
Sementara itu, PT Merdeka Battery Materials Tbk (IDX: MBMA) berhasil mempertahankan Gold Rank, membuktikan kualitas konsistensi perusahaan dalam laporan keberlanjutan yang transparan, akuntabel, dan komprehensif.
Pengakuan ini menegaskan bahwa pelaporan ESG Grup Merdeka telah memenuhi standar global, sekaligus menunjukkan langkah nyata perusahaan dalam memenuhi prinsip Good Mining Practices.
Merdeka kembali mempertahankan rating ESG “A” dari MSCI, menjadikannya satu-satunya perusahaan Indonesia di sektor logam dan pertambangan terdiversifikasi yang meraih peringkat ini.
Tak hanya itu, MDKA juga mempertahankan posisi peringkat #1 dalam Sustainalytics ESG Risk Rating untuk sektor diversified mining, sebuah indikator bahwa perusahaan memiliki risiko ESG yang sangat rendah berkat tata kelola dan strategi keberlanjutan yang kuat.
Di tingkat nasional, MDKA meraih Penghargaan PRISMA dari Kementerian Hukum dan HAM berkat capaian kategori Hijau, menunjukkan tingkat kepatuhan tinggi terhadap penerapan dan perlindungan HAM dalam operasionalnya.
MDKA juga resmi masuk dalam dua indeks ESG unggulan di Bursa Efek Indonesia (BEI), yakni ESG Sector Leaders IDX KEHATI, dan ESG Quality 45 IDX KEHATI.
Pengakuan ini menunjukkan bahwa Merdeka tidak hanya unggul dalam operasional, namun juga dalam kinerja pasar yang berkelanjutan.
Di tingkat operasional, sejumlah entitas usaha Grup Merdeka meraih berbagai pencapaian, antara lain PT Bumi Suksesindo (BSI) – operator Tambang Emas Tujuh Bukit, Banyuwangi, dan PT Sulawesi Cahaya Mineral (SCM) – pengelola Tambang Nikel di Konawe.
Keduanya berhasil meraih PROPER Biru dari Kementerian Lingkungan Hidup, sebagai bukti bahwa penerapan ESG bukan sekadar pelaporan, melainkan kinerja nyata di lapangan.
Sementara itu, PT Merdeka Tsingshan Indonesia (MTI) meraih TOP CSR Award 2025 – Bintang 4 melalui program unggulan BUMILOKA yang memperkuat ekonomi lokal melalui pemberdayaan BUMDes.
Tak kalah penting, PT Batutua Kharisma Permai (BKP) resmi menyerahkan hasil Rehabilitasi DAS seluas 142,14 hektare kepada Kementerian Kehutanan sebagai wujud komitmen terhadap pemulihan lingkungan.
Head of Corporate Communications MDKA, Tom Malik, menegaskan bahwa ESG telah melekat dalam cara Grup Merdeka beroperasi.
“Kami tidak melihat ESG sebagai beban atau kewajiban—tapi sebagai kompas moral dan strategi bagi keberlanjutan perusahaan dan masyarakat,” ujar Tom.
Ia menambahkan bahwa seluruh aktivitas pertambangan dan pemrosesan mineral Merdeka selalu mempertimbangkan dampak lingkungan, efisiensi sumber daya, serta tanggung jawab sosial, dengan fokus pada keselamatan dan kesejahteraan pekerja serta masyarakat sekitar operasi.
Pencapaian di tahun 2025 ini tidak hanya memperkuat posisi dan kepercayaan investor terhadap Merdeka di pasar global, tetapi juga memperkokoh tekad seluruh insan Merdeka untuk terus menciptakan nilai jangka panjang melalui praktik pertambangan yang bertanggung jawab dan berwawasan lingkungan.
Dengan jejak keberlanjutan yang semakin kokoh, Grup Merdeka tidak hanya menjadi pemain besar di industri pertambangan Indonesia, tetapi juga simbol transformasi menuju masa depan pertambangan yangl ebih hijau, inklusif, dan berkelanjutan.


