SURABAYAONLINE.CO, Malang – Masih banyak satuan pendidikan yang kurang perhatian terhadap edukasi kebencanaan. Oleh karena itu, DPRD Jawa Timur melakukan pemetaan dalam mitigasi bencana. Salah satunya dengan Program Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) yang diadakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur.
“Kegiatan ini merupakan salah satu upaya kami di Komisi E untuk melakukan pemetaan mitigasi bencana. Ternyata ada sebanyak 7,5 juta siswa di Jawa Timur yang butuh edukasi kebencanaan. Hal ini agar menjadi perhatian semuanya karena ke depannya mitigasi bencana harus terus disosialisasikan ke sekolah-sekolah,” ungkap Ketua Komisi E DPRD Jawa Timur Sri Untari Biswarno.
Apalagi, tambah Sri Untari, Indonesia yang kaya akan keindahan alam ini juga memiliki Ring of Fire yang menjadi potensi ancaman bencana. “Jangan sampai melenakan ancaman bencana yang ada di sekitar kita,” imbuhnya.
Hal ini diucapkan Sri Untari Biswarno saat membuka SPAB di SMAN 1 Singosari, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Kegiatan SPAB ini diadakan pada Rabu dan Kamis, 19-20 November 2025. Sedangkan fasilitatornya dari Sekber Relawan Penanggulangan Bencana (SRPB) Jawa Timur, yakni Djumadi, Wawan Kimiawan, dan Yan Aditya Putra.
Sedangkan Plt Kepala SMAN 1 Singosari Fadilah Umi Maisyaroh berterima kasih kepada Tim BPBD Kabupaten Malang, BPBD Jawa Timur, dan SRPB Jawa Timur yang luar biasa. “Sekolah kita terpilih menjadi pelaksana untuk kegiatan SPAB tahun ini. Kami sangat senang karena merupakan pertama kali sekolah ini mendapatkan edukasi SPAB,” katanya.
Dia sangat berharap semua peserta yang terlibat belajar dan menyerap ilmu dengan sungguh-sungguh. Pasalnya, SMAN 1 Singosari masuk di daerah yang cukup rawan terhadap ancaman bencana gempa bumi dan angin puting beliung. “Semoga ilmu yang diterima dapat diserap dan diaplikasikan secara maksimal pada sekolah kita di SMAN 1 Singosari,” tambahnya.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD kabupaten Malang Ichwanul Muslimin mengatakan, setidaknya setiap tahun ada sekitar 250 kejadian bencana yang terdata. “Posisi yang berada pada Ring of Fire membuat kita harus dapat berdampingan dengan bencana,” jelasnya.
Dalam SPAB diajarkan pemetaan ancaman yang berada di sekitar sekolah dan pembuatan jalur evakuasi. Upaya ini untuk meminimalisir risiko, termasuk pembuatan SOP kebencanaan dan adanya simulasi bencana serta penguatan kapasitas.(*)


