SURABAYAONLINE.CO, Singapura – Kepala Dinas Pendidikan (Kadindik) Jawa Timur Aries Agung Paewai dampingi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam pertemuan dengan Menteri Pendidikan Singapura Desmond Lee Rabu (12/11) lalu. Pertemuan ini berlangsung di Kantor Kementerian Pendidikan Singapura, 1 North Buona Vista Drive MOE Building, Podium Block Singapura.
Sebelumnya kegiatan program Single Country Training Programme (SCTP) School Management Curriculum Leadership Tahun 2025 diikuti 31 peserta yang terdiri dari guru, kepala sekolah, kepala cabang dinas hingga pengawas sekolah. Pelatihan ini berjalan selama lima hari, mulai dari tanggal 10-14 November 2025.
Pertemuan yang berjalan penuh keakraban antara Gubernur Khofifah dan Menteri Desmon Lee, kata Aries, menjadi momentum dalam memperkuat kerjasama dan kolaborasi yang telah dibangun anatara pemerintah Jawa Timur dengan Singapura dalam peningkatan kualitas dan mutu pendidikan.
“Sesuai dengan komitmen Ibu Gubernur, Jawa Timur yang menjadi Gerbang Baru Nusantara harus siap dalam menyiapkan Generasi Emas menuju Indonesia Emas 2045. Dan ikhtiar kami adalah memperbanyak kolaborasi dan kerja sama dengan negera-negara lain di bidang pendidikan. Kita harapkan kerja sama ini mencapai tujuan dalam peningkatan kualitas utamanya kepala sekolah dan guru,”sebut Aries, Jumat (14/11).
Mantan pj wali kota Batu ini juga mengungkapkan, kerja sama yang dibangun dengan Singapura tak lain karena sistem pendidikannya telah menjadi rujukan global. Hal tersebut diakui Aries merupakan aspek besar kolaborasi dan kerja sama terbangun.
“Untuk menyiapkan generasi emas kami tidak boleh cepat puas. Tidak boleh hanya mengandalkan prestasi siswa saja. Karena bagaimanapun kualitas guru dan kepala sekolah juga harus menjadi fokus kami untuk peningkatan kualitas, sekaligus sebagai salah satu upaya dalam menyiapkan generasi Emas. Jika guru dan kepala sekolah berkualitas maka muncul inovasi dan kreativitas untuk meningkatkan prestasi dan mutu sekolah,” tegasnya.
Aries juga menambahkan, digandeng nya Singapura dalam program kerja sama ini karena dianggap sebagai mitra strategis. Khususnya dalam penguatan sektor pendidikan, inovasi, dan pengembangan sumber daya manusia. Pihaknya meyakini kerja sama yang terbangun dapat memberi manfaat nyata bagi generasi muda, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, memperluas wawasan global, serta mempererat persahabatan dan konektivitas antarwilayah.
Termasuk, imbuh dia, berharap para pengajar dari The Nantional Institute of Education (NIE) dari Nanyang Technological University (NTU) bisa mengajar di Jawa Timur agar lebih banyak kepala sekolah yang mendapatkan manfaatnya.
Kadindik kelahiran Makassar ini menjelaskan dalam pertemuan Gubernur Khofifah dengan Menteri Pendidikan Singapura. Adapun program kolaborasi yang menjadi fokus utama tindak lanjut, Yaitu School Matching, melalui pertukaran kurikulum dan praktik terbaik (best teaching practices), penguatan program Stem dan literasi digital, serta kolaborasi kegiatan ekstrakurikuler dan proyek berbasis sekolah (project-based learning).
Aries berharap kerja sama yang terbangun diantara dua negara ini, dapat membawa energi positif bagi pendidikan Jawa Timur. Salah satunya dalam penyediaan native speaker. Ia meyakini hal tersebut akan dapat meningkatkan kualitas para siswa dalam berbahasa Inggris.(*)


