SURABAYAONLINE.CO, Surabaya – Semangat gotong royong mewarnai kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Minggu (9/11). Dalam kegiatan Gugur Gunung 8.0, para pimpinan, mahasiswa, dan alumni ITS menanam lebih dari 2.100 bibit pohon di tiga lokasi di area kampus, yaitu Science Techno Park (STP), Research and Education Innovation District (Reidi), dan Kebun Buah Alumni ITS.
Dalam sambutannya, Rektor ITS Bambang Pramujati menekankan bahwa kegiatan menanam pohon bukan sekadar seremoni, melainkan wujud nyata kontribusi ITS terhadap lingkungan. Ia menambahkan, kegiatan yang menjadi rangkaian Dies Natalis ke-65 ini juga mendukung program ITS Menuju Net Zero Emission. “Menanam pohon adalah langkah kecil, tetapi bermakna besar bagi masa depan bumi,” ujarnya.
Penanaman di STP menjadi momen pembuka kegiatan, diikuti oleh 1.500 mahasiswa baru (maba) yang antusias menanam bibit pohon buah di area Saante Lebak. Setiap kelompok akan menjadi wali pohon untuk memastikan pohon tetap hidup dan tumbuh minimal selama setahun. Rektor ITS turut menanam pohon secara simbolis sebagai bentuk ajakan kepada seluruh sivitas untuk turut menjaga bumi.
Sementara itu, di kawasan Reidi kegiatan penanaman dilakukan oleh jajaran pimpinan ITS bersama Senat Akademik (SA) ITS. Ketua Senat Akademik ITS ITS Syafsir Akhlus menuturkan bahwa penanaman ini merupakan simbol tanggung jawab moral terhadap alam. “Kita tidak hanya menanam bibit, tetapi juga menanam kepedulian dan kesadaran kolektif,” tuturnya.
Di lokasi lain, suasana hangat juga terasa di Kebun Buah Alumni ITS yang menjadi titik penanaman bagi para alumni dan tamu undangan. Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) ITS Mohammad Nuh menyebut bahwa kegiatan ini memiliki nilai spiritual tinggi. “Menanam pohon adalah sedekah jariyah. Pohon yang tumbuh memberi oksigen dan manfaat bagi manusia maupun hewan,” ujarnya.
Pada kesempatan ini, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang sedang berkunjung ke kampus juga menyempatkan diri untuk meninjau Kebun Buah Alumni ITS usai ditanami oleh para pimpinan dan alumni. Menariknya, kegiatan yang semula menargetkan 300 bibit ini berhasil menghimpun lebih dari 2.000 bibit pohon berkat kolaborasi dengan alumni, mitra, dan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Brantas yang mencerminkan kuatnya semangat gugur gunung di Keluarga Besar ITS.
Secara estimasi, 2.100 bibit pohon yang ditanam ini mampu menekan emisi karbon hingga sekitar 50.000 kilogram CO₂ per tahun, dengan asumsi setiap pohon rata-rata menyerap 25 kilogram CO₂ per tahun. Namun, jumlah ini bisa bervariasi tergantung jenis pohon, usia, dan kondisi lingkungan, dengan rentang estimasi antara 21.000 hingga 84.000 kilogram CO₂ per tahun.(*)


