SURABAYAONLINE.CO, Tulungagung – DPRD Jawa Timur akan mendukung kesiapsiagaan menghadapi bencana dari hulu hingga hilir. Hal ini diungkapkan anggota DPRD Jawa Timur dari Komisi E Jairi Irawan saat membuka Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di SMKN 1 Pagerwojo, Kabupaten Tulungagung.
SPAB ini digelar oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur bersama Sekber Relawan Penanggulangan Bencana (SRPB) Jawa Timur sebagai fasilitatornya. Selama dua hari, Rabu dan Kamis, 5-6 November 2025, 60 siswa 35 guru mengikuti pelatihan ini.
Jairi Irawan menyampaikan bahwa Komisi E ke depannya akan menyiapkan insentif bagi keluarga atau perorangan yang tugasnya menjaga pohon dalam program reboisasi selama 5 tahun. “Khusus dibidang kebencanaan, Komisi E bahkan akan menganggarkan Rp 200 miliar, termasuk untuk BPBD Jawa Timur,” katanya di hadapan para peserta SPAB
Sedangkan Plt Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan (PK) BPBD Jawa Timur Dadang Iqwandy menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan amanah UU No. 24 Tahun 2007.
“Ini menjadi tonggak penting dalam pergeseran paradigma penanggulangan bencana, dari responsif menjadi preventif dan berbasis pengurangan risiko. Banyak kejadian bencana menimbulkan jatuhnya korban karena kurangnya pemahaman bagaimana mengantisipasinya. Contoh kasus gempa Cianjur yang terjadi pada saat jam sekolah sedang berlangsung,” ungkapnya.
Dengan program SPAB, Destana, dan yang terbaru Pesantren Tangguh Bencana, BPBD menggandeng DPRD Jawa Timur ingin membentuk masyarakat pendidikan yang tangguh dalam menghadapi bencana.
Fasilitator SRPB yang terlibat dalam kegatan ini adalah Ghisda Jutyawan, Achmad Ramadhani Prakoso, dan Mursidi. Di hari pertama, para peserta mendapatkan teori menghadapi bencana dan pengisian dokumen kajian risiko bencana.
Para guru dan siswa tampak aktif bertanya kepada fasilitator mengenai pengisian dokumen. Sedangkan di hari kedua, mereka mendapatkan praktik evakuasi saat gempa bumi terjadi, perawatan korban bencana, dan bebat bidai.(*)


