SURABAYAONLINE.CO, Surabaya – Ahmad Dofir (43), warga JalanWonokusumo Jaya IV yang bekerja sebagai juru parkir Pasar Dukuh Kupang, meninggal dunia setelah tertimpa tembok sisi atas bangunan Polsek Dukuh Pakis di Jalan Dukuh Kupang Barat. Peristiwa itu terjadi pada Rabu (29/10) pukul 11.00 WIB.
Runtuhnya tembok Polsek Dukuh Pakis berlangsung sebelum datangnya hujan. Sebelumnya, pohon yang di sebelahnya tumbang dan jatuh ke tembok.
Dari saksi mata di lokasi, yaitu penjual warkop bernama Ulum mengatakan bahwa saat itu Dofir sedang istirahat santai di bawah pohon waru dekat bangunan Polsek Dukuh Pakis. Ia biasa mengistirahatkan badannya sejenak setelah capek kerja. Kebetulan pagi tadi mengeluh sakit gigi.
“Biasanya di situ kan dibuat istirahat karena tempatnya teduh dan dingin. Tapi tadi pukul 11.00 WIB, tiba-tiba terdengar suara ‘brakk’, ranting pohon kecil patah dan terkena tembok pembatas polsek lalu tembok menimpanya,” kata Ulum Rabu (29/10).
Mengetahui Dofir tertimpah pohon, beberapa warga berdatangan menolong. Kondisi Dofir sudah tidak sadarkan diri. Separo badannya ke bawah tertimpa puing-puing tembok.
Oleh warga, kemudian Dofir dievakuasi ke puskesmas terdekat. Namun Dofir sudah tiada saat dalam perjalanan. “Tadinya dibawa ke puskesmas, terus di perjalanan meninggal. Saat ini jenazah langsung dibawa ke Madura (rumahnya) untuk dikebumikan,” ucap Ulum.
Sementara, Kanit Reskrim Polsek Dukuh Pakis AKP Gogot saat dikonfirmasi membenarkan adanya korban yang telah tertimpa tembok sisi belakang Polsek Dukuh Pakis. “Korban yang tertimpa awalnya dibawa ke puskesmas ternyata sudah tidak bernyawa. Pihak keluarga korban keberatan untuk diotopsi di rumah sakit dan jenazah langsung dibawa pulang,” ujar Gogot.
Sedangkan Kapolsek Dukuh Pakis Kompol Masdawati Saragih membenarkan adanya kejadian ini. Ia menyebut, pemicu jatuhnya tembok tersebut akibat tertimpa dahan pohon yang patah akibat embusan angin.
“Jadi ini kan angin ya. Jadi di belakang itu ada tukang parkir dia memang duduk di bawah pohon itu. Kemudian pohon ini karena ada angin goyang-goyang kemudian mengenai tembok atas. Jadi tembok atas ini yang jatuh,” ujar Masdawati.
Sesudah kejadian tersebut, Masdawati menyatakan, anggotanya langsung membantu evakuasi korban dan mengurus proses pemakaman ke Sampang. “Ini sudah dimakamkan. Kami sudah bantu untuk pemberangkatan dan administrasi sudah dilengkapi,” pungkasnya.
Sedangkan dari hasil analisa bahwa tembok sisi atas yang roboh dan menimpa korban, merupakan bangunan sambungan dari tembok sisi bawah. Kemungkinan besar sambungan tembok atas tidak menyatu dengan tembok sisi bawah atau bangunan lama.(*)


