SURABAYAONLINE.CO – PLN Nusantara Power (PLN NP) kembali menegaskan kiprahnya sebagai motor utama transformasi energi nasional dengan meraih enam penghargaan bergengsi dalam ajang Penghargaan Subroto 2025 yang digelar oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Kempinski Grand Ballroom, Jakarta.
Ajang Penghargaan Subroto merupakan bentuk apresiasi tertinggi Kementerian ESDM kepada para pelaku dan mitra sektor energi yang berkontribusi nyata dalam pengembangan industri energi dan sumber daya mineral di Indonesia. Tahun ini, penghargaan tersebut menjadi bagian dari peringatan Hari Jadi Pertambangan dan Energi ke-80, serta momentum penting dalam mendukung Asta Cita Pemerintah menuju transisi energi berkelanjutan dan ekonomi hijau.
PLN Nusantara Power mencatatkan prestasi luar biasa dengan memborong enam penghargaan di empat bidang strategis: Keselamatan Ketenagalistrikan, Efisiensi Energi, Bioenergi, serta Aneka Baru dan Energi Terbarukan (EBT).
Capaian ini menjadikan PLN NP sebagai subholding pembangkitan dengan raihan terbanyak di PLN Grup, sekaligus memperkuat reputasinya sebagai perusahaan pembangkitan yang berkomitmen pada keselamatan, efisiensi, dan keberlanjutan.
Dalam sambutannya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa arah pembangunan sektor energi nasional kini berfokus pada hilirisasi dan transisi energi berkelanjutan.
“Pemerintah mendorong reaktivasi sumur migas idle, pembangunan infrastruktur gas, serta pengembangan energi baru dan terbarukan sebagai bagian dari strategi menuju Net Zero Emission,” ujar Bahlil Lahadalia.
Direktur Utama PLN Nusantara Power, Ruly Firmansyah, menyampaikan bahwa penghargaan ini merupakan hasil kerja keras seluruh insan PLN NP dalam menghadirkan sistem ketenagalistrikan yang aman, efisien, dan ramah lingkungan.
“Penghargaan ini adalah bukti nyata komitmen kami untuk terus menghadirkan pembangkitan yang aman, efisien, dan berkelanjutan. PLN Nusantara Power akan terus menjadi katalis utama transisi energi di Indonesia,” ujarnya.
Di bidang Keselamatan Ketenagalistrikan, penghargaan diberikan kepada unit-unit PLN NP yang telah menerapkan standar keselamatan tertinggi dalam operasional pembangkit, yaitu PLTU Paiton 1, 2, dan 9, PLTGU Muara Karang, serta PLTA Besai. Ketiga unit tersebut dinilai berhasil menjaga keandalan operasi melalui penerapan sistem manajemen keselamatan ketenagalistrikan yang terintegrasi dan berkelanjutan, termasuk digitalisasi pemantauan risiko serta pelatihan keselamatan berbasis kompetensi. PLTU Paiton juga meraih penghargaan di bidang Bioenergi.
Di bidang Efisiensi Energi, PLTGU Muara Karang berhasil menorehkan capaian luar biasa melalui berbagai inovasi optimasi performa turbin gas, sistem pendingin, dan digitalisasi heat rate management yang mampu meningkatkan efisiensi pembangkitan sekaligus menurunkan intensitas emisi karbon. Keberhasilan ini mencerminkan upaya nyata PLN NP dalam mengimplementasikan prinsip energy efficiency excellence di setiap lini operasionalnya.
Sementara itu, di bidang Aneka Baru dan Energi Terbarukan, penghargaan diraih oleh PT Pembangkitan Jawa Bali Masdar Solar Energi (PMSE), anak perusahaan hasil kolaborasi antara PLN NP dan Masdar (UAE). PMSE mendapat penghargaan atas kontribusinya dalam pembangunan dan pengoperasian PLTS Terapung Cirata berkapasitas 192 MWp, yang kini menjadi proyek energi surya terapung terbesar di Asia Tenggara sekaligus ikon transisi energi nasional. Proyek ini menjadi simbol konkret kolaborasi internasional dan inovasi energi bersih yang memberikan nilai tambah bagi bangsa Indonesia.
Ruly menegaskan bahwa PLN NP akan terus memperkuat transformasi menuju perusahaan energi masa depan, dengan fokus pada peningkatan efisiensi dan digitalisasi operasi pembangkit, penerapan budaya keselamatan kelas dunia, dan percepatan pengembangan energi baru terbarukan di seluruh Indonesia.
Melalui inovasi teknologi rendah karbon dan sistem pembangkitan digital, PLN NP berkontribusi aktif dalam strategi nasional menuju Net Zero Emission 2060, sekaligus memperluas akses energi bersih yang andal dan terjangkau.
“Kami bukan hanya pembangkit listrik, tetapi juga pembangkit harapan bagi masa depan energi Indonesia yang berdaulat, berkelanjutan, dan hijau,” tutup Ruly Firmansyah.
Penghargaan Subroto merupakan penghargaan tertinggi Kementerian ESDM kepada pelaku usaha dan individu yang berkontribusi pada sektor energi dan sumber daya mineral. Nama “Subroto” diambil dari Prof. Dr. Subroto, Menteri Pertambangan dan Energi 1978–1988, sebagai simbol dedikasi dan inovasi di bidang energi nasional.
Sebagai subholding pembangkitan terbesar di Indonesia, PLN Nusantara Power mengelola kapasitas pembangkitan lebih dari 18.304 MW, mencakup pembangkit berbasis batubara, gas, air, panas bumi, dan energi terbarukan. Melalui inovasi, digitalisasi, dan tata kelola keselamatan kerja yang kuat, PLN NP terus mendukung visi PLN Group menuju Net Zero Emission 2060 serta memperkuat posisi Indonesia sebagai negara dengan sistem ketenagalistrikan tangguh dan berkelanjutan.


