SURABAYAONLINE.CO, Surabaya – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama General Manager Sales and Operation Region III Perusahaan Gas Negara (PGN) Hedi Hedianto dan Dosen Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Amien Widodo, memantau langsung semburan di sungai Rungkut Tengah, Sabtu (18/10) sore.
Saat di lokasi, Wali Kota Eri Cahyadi didampingi oleh Kepala BPBD Kota Surabaya Irvan Widyanto untuk berkoordinasi secara langsung dengan PGN dan pakar geologi ITS. Mereka memastikan bahwa semburan tersebut aman.
Setelah berkoordinasi dengan PGN dan pakar geologi ITS di lapangan, Wali Kota Eri Cahyadi mengatakan bahwa semburan di sungai Rungkut Tengah bukan karena fenomena alam, akan tetapi disebabkan kebocoran pipa gas. Maka dari itu, ia menyampaikan, jangan sampai masyarakat terpengaruh isu bahwa semburan tersebut ada kaitannya dengan fenomena alam.
“Setelah Kamis malam lalu ada kejadian, saat itu saya meminta kepada kepala BPBD untuk berkoordinasi dengan teman-teman PGN, dan ITS. Alhamdulillah keesokan harinya PGN bergerak cepat menutup dua pipa,” katanya.
Eri menyebutkan, setelah dilakukan penutupan oleh PGN pada pukul 16.15 WIB (17/10) kemarin, sudah tidak terjadi lagi semburan di sungai Rungkut Tengah. Dalam kesempatan ini, Eri menyampaikan, bahwa Pemkot Surabaya akan berkoordinasi lebih lanjut untuk melakukan pemetaan pipa gas. Tujuannya, agar tidak terjadi lagi peristiwa serupa di Kota Surabaya ke depannya.
General Manager Sales and Operation Region III PGN, Hedi Hedianto menyampaikan bahwa PGN telah bergerak cepat melakukan penanganan pipa gas yang mengalami kebocoran di sungai Rungkut Tengah. Penanganan itu sudah dilakukan sejak Kamis (16/10) malam.
Setelah dilakukan identifikasi, lanjut Hedi, PGN segera melakukan analisa dan menutup pipa gas yang bocor. Ia memastikan, aliran gas yang melintang melalui pipa tersebut sudah tertutup. “Jadi sudah tidak ada aliran lagi. Pasca kejadian ini, kami akan melakukan evaluasi,” kata Hedi.
Selain itu, lanjut Hedi, PGN akan terus menjaga aliran gas yang mengalir ke rumah-rumah warga. Ia mengungkapkan, di kawasan Kecamatan Rungkut ada 10.000 pelanggan yang menggunakan gas PGN. Sedangkan yang terdampak langsung ada sekitar 475 pelanggan. “Terkait jaringan, kami akan terus melakukan investigasi untuk memastikan penyaluran gas kepada pelanggan bisa terlaksana baik dan aman,” sebutnya.
Hedi menjelaskan, saat ini PGN segera melakukan rekondisi pipa gas yang bocor. Ia juga memastikan, hingga pukul 17.00 WIB, Jumat (17/10) sudah tidak ada lagi semburan dan terdeteksi adanya kebocoran gas. “Awal kan ada semburan dan tercium bau ya, sekarang sudah nggak ada, dari kemarin sore,” jelasnya.
Sementara itu, dosen sekaligus pakar Geologi ITS Surabaya Amien Widodo mengatakan, telah melakukan deteksi dini menggunakan georadar untuk memastikan penyebab semburan tersebut. Setelah diteliti lebih lanjut, lanjut Amien, ternyata semburan disebabkan oleh kebocoran pipa gas.
“Kalau kejadian alami itu mungkin, karena daerah ini tempat lapangan sumur migas (minyak dan gas) zaman Belanda. Tapi kemarin Jumat ternyata (pipa bocor), alhamdulillah itu mudah, dan tinggal menutup saja,” pungkas Amien. (*)