SURABAYA ONLINE.CO -Universitas Airlangga (Unair) melalui Airlangga Community Development Hub (ACDH) terus menunjukkan komitmennya dalam pengabdian masyarakat. Kali ini, UNAIR menggagas program pengembangan potensi Desa Pengudang, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, yang digelar selama tiga hari dengan melibatkan berbagai fakultas lintas disiplin.
Kegiatan tersebut dipimpin oleh Dr. Eng. Sapto Andriyono, SPi, MT dari Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK). Menurutnya, Desa Pengudang dipilih karena memiliki persoalan sosial serius, yakni maraknya kasus perdagangan manusia akibat lokasinya yang berada di wilayah perbatasan.
“Melalui pengabdian masyarakat ini, kami ingin memberikan pemahaman terkait tindak pidana perdagangan orang sekaligus mengembangkan potensi desa lewat sektor wisata,” jelas Sapto dalam rilis Unair, Kamis(25/9/2025).
Salah satu potensi besar yang digarap adalah ekowisata mangrove. Bersama dosen Universitas Maritim Raja Ali Hakim (UMRAH), tim Unair menyusun panduan eco tourism yang tidak hanya menampilkan keindahan hutan mangrove, tetapi juga mengedukasi wisatawan mengenai ekosistem, flora, dan fauna di dalamnya.
Selain itu, masyarakat juga mendapat pelatihan pengelolaan homestay dari Dr. Yuniawan Heru Santoso, SE, SSos, MSi (Fakultas Vokasi) agar mampu menghadirkan layanan penginapan yang layak dan bernilai ekonomis bagi wisatawan.
Tidak berhenti di situ, warga dibekali kemampuan bahasa Inggris, strategi promosi melalui media sosial, hingga keterampilan mengolah rumput laut menjadi produk kreatif seperti pie khas Pengudang. Bidang kebencanaan pun turut diperhatikan, dengan materi kesiapsiagaan menghadapi badai serta pembangunan charging station ramah lingkungan hasil kolaborasi dengan Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin (FTMM).
Program ini semakin kuat dengan dukungan mitra internasional, seperti Universiti Teknologi Malaysia (UTM) Johor dan Singapore Management University (SMU), serta universitas lokal, termasuk Universitas Riau Kepulauan (UNRIKA).
Sapto optimistis, pengembangan ekowisata dan ekonomi kreatif di Desa Pengudang akan memberi dampak positif yang berkelanjutan. “Semoga potensi ini terus berkembang sehingga mampu meningkatkan perekonomian sekaligus memperkuat identitas desa Pengudang sebagai destinasi wisata berbasis masyarakat,” pungkasnya.


