SURABAYAONLINE.CO – Surabaya kini resmi menyandang predikat Kota Wakaf setelah ditetapkan oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kementerian Agama (Kemenag) RI. Penetapan ini disampaikan langsung oleh Kemenag Kota Surabaya saat pengarahan Wali Kota Eri Cahyadi kepada jajaran perangkat daerah, camat, hingga lurah di Graha Sawunggaling, Senin (22/9/2025).
Dalam arahannya, Wali Kota Eri menegaskan bahwa wakaf tidak hanya sebatas ibadah, melainkan juga bisa menjadi instrumen penting dalam pengentasan kemiskinan dan penggerak perekonomian masyarakat.
“Kalau wakaf itu dikumpulkan semua, misalnya ada pemuda di kelurahan yang belum bekerja, bisa kita gerakkan. Mereka dilatih, diberi pembekalan, dan diberi modal dari dana wakaf. Dengan begitu, camat dan lurah bisa menggerakkan ekonomi dengan melibatkan Gen Z dan milenial,” ujar Eri, dalam rilis Pemkot Surabaya yang diterima Selasa(23/9/2025).
Eri mendorong seluruh jajarannya, mulai Sekretaris Daerah, Asisten, hingga para camat dan lurah, untuk berwakaf. Menurutnya, dana wakaf yang terkumpul dapat digunakan sebagai permodalan usaha produktif, lalu diputar kembali untuk mendukung kesejahteraan warga.
Guru Besar UIN Sunan Ampel Surabaya, Prof. Dr. Jeje Abdul Rozak, menambahkan bahwa wakaf meski bersifat sunnah, memiliki dampak besar bagi pembangunan umat. Wakaf tidak hanya berupa masjid atau pesantren, tetapi juga bisa berupa uang yang dikelola sebagai modal abadi untuk perekonomian.
Namun, Prof Jeje mengingatkan pentingnya membentuk tim pengelola yang amanah dan jujur. “Karena ini titipan umat, maka pengurusnya harus benar-benar dipilih secara selektif agar uang wakaf benar-benar digunakan untuk membangun peradaban umat,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Kemenag Surabaya Muhammad Muslim yang diwakili oleh Kepala Sub TU, Muhammad Arifin, menegaskan bahwa Surabaya adalah satu-satunya kota di Jawa Timur yang telah ditetapkan sebagai Kota Wakaf oleh Bimas Islam Kemenag RI sejak 22 Agustus 2025 lalu.
“Predikat ini menjadi semangat dan peluang besar bagi kita semua untuk menjayakan dan menyejahterakan masyarakat Surabaya,” tutup Arifin.