SURABAYAONLINE.CO – PT Merdeka Gold Resources Tbk (MGR), anak usaha dari PT Merdeka Copper Gold Tbk (MCG) atau BEI: MDKA, resmi melangkah menuju penawaran umum perdana saham (IPO). Perusahaan telah mendapatkan persetujuan prinsip dari Bursa Efek Indonesia (BEI) dan persetujuan publikasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta menerbitkan Prospektus Ringkas di media massa pada Senin (8/9/2025).
IPO ini menjadi langkah strategis MCG untuk menghadirkan transparansi yang lebih besar, meningkatkan likuiditas, sekaligus memperluas akses pertumbuhan jangka panjang.
Dalam IPO, MGR menawarkan sebanyak-banyaknya 1.618.023.300 saham biasa atas nama, mewakili 10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Total nilai penawaran diperkirakan mencapai sebesar-besarnya Rp4,886 triliun.
Masa bookbuilding berlangsung pada 8–10 September 2025, dilanjutkan masa penawaran umum pada 17–19 September 2025. Adapun pencatatan perdana saham MGR di BEI dijadwalkan pada 23 September 2025.
Tiga penjamin pelaksana emisi efek yang ditunjuk adalah PT Indo Premier Sekuritas, PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk, dan PT Sinarmas Sekuritas.
Dana hasil IPO, setelah dikurangi biaya emisi, akan digunakan untuk modal kerja operasional anak usaha MGR di sektor penambangan dan pengolahan bijih emas, serta untuk membayar sebagian pinjaman perusahaan.
Presiden Direktur MGR, Boyke Poerbaya Abidin, menyampaikan bahwa dana IPO akan mendukung pengembangan Proyek Emas Pani yang memiliki potensi sumber daya emas mencapai 7 juta ounces.
“Proyek Emas Pani dirancang menjadi tambang berbiaya rendah dengan umur panjang. Dengan dukungan teknologi berkelanjutan dan praktik ESG, kami optimistis proyek ini akan memberikan nilai tambah bagi pemegang saham sekaligus pembangunan ekonomi di Kabupaten Pohuwato, Gorontalo, dan Indonesia,” ujar Boyke.
Proyek Emas Pani diproyeksikan menjadi salah satu tambang emas terbesar di Indonesia dengan kapasitas pemrosesan hingga 19 juta ton bijih emas per tahun.
Proyek Emas Pani pada awalnya akan mengoperasikan fasilitas heap leach berkapasitas 7 juta ton bijih emas per tahun yang akan mulai beroperasi pada Desember 2025 dengan produksi puncak sekitar 140.000–150.000 ounces emas per tahun pada periode 2026 hingga 2030.
Selanjutnya, fasilitas Carbon-in-Leach (CIL) akan dikembangkan secara bertahap mulai 2029 hingga 2032 dengan kapasitas pemrosesan hingga 12 juta ton bijih emas per tahun untuk memproduksi maksimal 355.000 ounces emas per tahun.
Hingga Juni 2025, pembangunan fasilitas heap leach telah mencapai 67% dan tetap sesuai jadwal, dengan produksi emas pertama ditargetkan pada kuartal I 2026.
Setelah beroperasi penuh, Proyek Emas Pani ditargetkan mampu memproduksi hingga 500.000 ounces emas per tahun, menjadikannya salah satu tambang emas primer terbesar di Indonesia dan menjadi motor penggerak pertumbuhan kinerja MDKA di masa mendatang.


