SURABAYAONLINE.CO, Surabaya – Setelah dirusak massa pada Jumat (29/8), Polsek Tegalsari di Jalan Basuki Rahmad kembali dirusak dan dibakar oleh perusuh, Minggu (31/8) dini hari. Pembakaran yang dilakukan oleh perusuh mengakibatkan gedung Polsek Tegalsari tidak bisa berfungsi kembali karena mengalami kerusakan hingga 100 persen bangunan ambruk.
Bangunan polsek yang tergolong adalah cagar budaya ini kini telah menjadi puing-puing yang berserakan. Bukan hanya itu. Hancurnya bangunan karena kebakaran kini beberapa barang telah dijarah oleh warga.
Pantauan Harian Bangsa pada Minggu (31/8), sekak pukul 12.00 WIB, penguna jalan melakukan penjarahan barang bagang sisa. Mulai dari besi tempat duduk, blower AC, hingga barang pecah belah yang berada di dalam Mapolsek Tegalsari
Atusias para penjarah dengan ekpresi senang dan berteriak “Cair-cair” memberikan gambaran bahwa dengan hasil temuan barang sisa kebakaran di Polsek Tegalsari, membuat keberuntung karena bisa diperjualbelikan lagi.
Selama penjarahan yang terjadi bukan hanya dilakukan oleh para pria dan wanita dewas namun beberapa anak pun ikut melakukan penjarahan. Hal itu diungkapkan Wakapolsek Tegalsari AKP Sutrisno.
“Pasca kebakaran yang terjadi di Polsek Tegalsari, sementara tidak diberikan police line, namun kita jaga dari jauh. Dari tragedi ini, warga kita imbau jangan menjarah barang barang polsek. Saat ini pelayanan Polsek Tegalsari masih lumpuh,” ujar Sutrisno, Minggu (31/8).
Sedangkan untuk kondisi petugas Polsek Tegalsari dan tahanan Polsek Tegalsari, hingga saat ini tidak ada korban jiwa. Hal itu juga diungkapkan AKP Sutrisno. “Alhamdulillah 25 personel Polsek Tegalsari. Sehat dan selamat semua, dan tahanan sudah dipindahkan ke Mapolrestabes Surabaya,” katanya.
Dari kronologis pembakaran Sutrisno juga memberikan keterangan. Massa yang membakar Polsek Tegalsari diperkirakan 5.000 orang. Mereka berjalan kaki dari Gedung Negara Grahadi usai membakar tempat tersebut. “Kekuatan yang tidak berimbang. Massa yang kurang lebih 5.000 orang berjalan kaki ke Polsek Tegalsari yang jaraknya 500 meter dari Grahadi,” tambahnya.
Untuk sementara waktu, pelayanan di Polsek Tegalsari dialihkan ke Polrestabes Surabaya. “Pelayanan masyarakat wilayah hukum Polsek Tegalsari kami arahkan ke Polrestabes Surabaya,” tambahnya.
Dia juga menjelaskan, pemindahan tahanan dan barang bukti sudah dievakuasi jauh-jauh hari. “Anisipasi pemindahan tahanan sudah jauh-jauh hari. Itu perintah dari pusat karena sudah ada prediksi akan adanya pengerusakan dari para perusuh. Beberapa polsek, terutama yang berada di letak strategis telah melakukan antisipasi,” tutupnya.(*)