SURABAYAONLINE.CO — PLN Nusantara Power (PLN NP), sebagai subholding pembangkitan energi dari PLN, menegaskan komitmennya dalam memperkuat sistem kelistrikan Pulau Nias dengan resmi mengambil alih penuh pengelolaan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Nias berkapasitas 25 megawatt (MW).
Serah terima pengelolaan operasi dan pemeliharaan (O&M) dari PT Tripatra Engineers and Constructors dan PT PLN Indonesia Power Services (IPS) ke PLN NP dilakukan pada Kamis (17/7) di Bogor.
Langkah strategis ini menandai bahwa PLTMG Nias kini sepenuhnya dikelola oleh PLN NP, melalui anak usahanya, PLN Nusantara Power Services (NPS).
“PLTMG Nias adalah tulang punggung kelistrikan Pulau Nias. Dengan transisi ini, kami memperkuat komitmen untuk menghadirkan keandalan, efisiensi, dan pelayanan terbaik bagi masyarakat Nias,” ujar Direktur Utama PLN NP, Ruly Firmansyah.
Sejak mulai beroperasi penuh pada 2019, PLTMG Nias telah menjadi pemasok utama kebutuhan energi di wilayah tersebut, menyumbang lebih dari 60% pasokan listrik sistem kelistrikan Nias. Dengan performa Equivalent Availability Factor (EAF) di atas 92%, pembangkit ini menjadi fondasi penting dalam menjaga stabilitas dan keandalan listrik di wilayah barat Sumatra.
Sebelumnya, pada 1 Januari 2023, aset PLTMG Nias telah resmi menjadi milik PLN NP sebagai bagian dari transformasi Holding–Subholding PLN. Namun, pengelolaan O&M masih dilaksanakan oleh Tripatra dan IPS hingga proses serah terima ini.
Direktur Utama PLN NPS, Jakfar Sadiq, menyampaikan optimismenya menyambut lokasi ke-15 dalam portofolio pengelolaan NPS. Saat ini, NPS mengelola total 55 unit mesin PLTMG di berbagai wilayah Indonesia.
“Kami tengah menyelesaikan instalasi simulator PLTMG sebagai sarana pelatihan operator. Dengan itu, kami siap melanjutkan capaian EAF tinggi dan efisiensi operasional seperti yang telah dibangun oleh Tripatra dan IPS,” jelas Jakfar.
Sementara itu, Direktur Operasi Pembangkit Gas PLN NP, Komang Parmita, menekankan bahwa proses transisi bukan hanya alih kelola, tetapi juga proses pembelajaran teknis dan peningkatan kapabilitas tim.
“PLTMG Nias memiliki karakteristik mesin MAN yang spesifik, sehingga pengelolaan memerlukan ketelitian tinggi. Kami yakin NPS siap menjawab tantangan tersebut,” ujarnya.
Direktur Asset Solution PT Tripatra, Suraji Nugroho, mengapresiasi dukungan selama kerja sama berlangsung. Ia menyebut PLTMG Nias sebagai proyek pembangkit pertama yang memberi banyak pelajaran berharga.
“Nias adalah simbol komitmen kami untuk menghadirkan listrik andal di daerah terpencil. Terima kasih kepada PLN NP dan semua pihak atas kolaborasi yang baik ini,” ungkapnya.
Dengan beban puncak kelistrikan Nias yang mencapai 40,7 MW dan daya mampu sebesar 70,5 MW, keandalan PLTMG Nias menjadi sangat strategis, tidak hanya untuk kebutuhan rumah tangga, tapi juga untuk mendukung sektor ekonomi, pariwisata, dan layanan publik di Pulau Nias.
Melalui alih kelola ini, PLN Nusantara Power siap membawa transformasi kelistrikan di Pulau Nias ke tahap yang lebih modern, efisien, dan berkelanjutan, memastikan pasokan listrik yang stabil bagi masyarakat dan mendorong pertumbuhan wilayah.