SURABAYAONLINE.CO, Surabaya – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menerima para atase pertahanan dari 17 negara sahabat di Gedung Negara Grahadi, Senin (26/5). Dalam kesempatan ini dimanfaatkan untuk mengenalkan keunggulan Jawa Timur sebagai Center of Gravity.
Secara detail, Gubernur Khofifah memaparkan berbagai keunggulan dan potensi yang dimiliki Jawa Timur. Sebagai provinsi terpadat kedua di Indonesia, jumlah penduduk Jatim ada sebanyak 41,31 juta jiwa. Dari segi wilayah administrasi, Jawa Timur memiliki 38 kabupaten, 666 kecamatan, dan 8.494 desa.
“Jawa Timur memiliki bentang alam yang beragam, yakni seluas 36,75 persen dari luas Pulau Jawa dengan pertumbuhan penduduk sebesar 0,79 persen,” kata Gubernur Khofifah.
Tak hanya itu, Gubernur Khofifah juga menegaskan bahwa Jawa Timur dikenal sebagai lumbung pangan nasional. Jawa Timur merupakan provinsi nomor satu dalam produksi pertanian, seperti padi, jagung, susu, bawang, daging sapi, dan telor. Jawa Timur juga memberikan kontribusi yang cukup signifikan terhadap pertanian nasional sekitar 12,10 persen.
Gubernur Khofifah juga menyampaikan pada triwulan I tahun 2025, perekonomian Jawa Timur terus menunjukkan pertumbuhan positif sekitar 5 persen dan bahkan lebih tinggi dari pertumbuhan nasional.
Jawa Timur merupakan penyumbang terbesar kedua bagi perekonomian Pulau Jawa sekitar 25,11 persen dan juga penyumbang terbesar kedua bagi perekonomian nasional sekitar 14,42 persen. “Perekonomian Jawa Timur ditandai dengan kontribusi signifikan dari 3 sektor, yaitu industri, perdagangan dan pertanian,” terangnya.
Gubernur Khofifah menyebut Jatim memegang peranan yang strategis terutama bagi kawasan Indonesia Timur, sehingga disebut sebagai pusat gravitasi mengingat potensi dan peran vitalnya dalam penyaluran logistik. Tanjung Perak di Kota Surabaya memiliki lokasi yang strategis sebagai pintu gerbang khususnya bagi kawasan Indonesia Timur. Pelabuhan Tanjung Perak Jawa Timur melayani 19 alur laut dari total 39 alur laut.
“Artinya sekitar 80 persen logistik di 20 provinsi di Kawasan Indonesia Timur dipasok oleh Jawa Timur. Hal ini menunjukkan bahwa Jawa Timur memiliki peran strategis dan signifikan dalam perekonomian dan pertahanan,” jelasnya.
Gubernur perempuan pertama di Jatim ini menyampaikan apresiasi kepada Perwakilan Atase yang diwakili Colonel Miloje Zdarvkovic. Perwakilan dari Serbia itu telah berupaya menghafal dan melafalkan motto Jawa Timur Jer Basuki Mawa Beya.
“Menurut saya luar biasa beliau menghafal Jer Basuki Mawa Beya, itu luar biasa. Tentu tidak mudah melafalkan ini tapi beliau memaknai betul bahwa tidak ada sesuatu yang bisa kita capai tanpa kerja keras kita semua,” ucapnya.
Perwakilan dari Kementerian Pertahanan Kolonel CZI Sugeng Haryadi Yogopranowo menyampaikan terima kasih atas kesediaan Gubernur Khofifah menerima kunjungan para atase pertahanan di Gedung Negara Grahadi. Ia menyebut forum seperti ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengenalkan budaya, juga sektor pertahanan.
“Adanya kunjungan ini menjadi semacam kolaborasi antara pemerintah daerah termasuk industri pertahanan dengan beberapa negara atau perwakilan dari atase pertahanan,” kata Sugeng Haryadi Yogopranowo.
Sementara Perwakilan Atase yang diwakili Colonel Miloje Zdarvkovic menyampaikan apresiasi kepada Gubernur Khofifah yang telah berkenan menerima. Ia juga menyampaikan bahwa salah satu yang dapat diambil dari kunjungan kali ini adalah motto dari Jawa Timur, yaitu Jer Basuki Mawa Beya.(*)