SURABAYAONLINE.CO, Sidoarjo – Sabtu malam (8/2) menjadi momen bersejarah bagi Ade Bai’ Atur Ridwan (Guk Ade) dan Nabila Eka Syafitri (Yuk Bila). Di bawah gemerlap lampu Pendopo Delta Wibawa, mereka resmi dinobatkan sebagai Guk dan Yuk Sidoarjo 2025. Sorak-sorai para pendukung dan tepuk tangan meriah mengiringi langkah mereka di atas panggung kemenangan.
Kompetisi Guk Yuk Sidoarjo bukan sekadar ajang kecantikan atau parade busana. Ini adalah wadah bagi anak muda berbakat yang siap menjadi wajah pariwisata Sidoarjo. Dengan mengusung visi kebangkitan wisata daerah, acara ini membuktikan bahwa pesona Sidoarjo tidak hanya terletak pada destinasi wisatanya, tetapi juga pada generasi mudanya.
Sebagai pemenang, Guk Ade dan Yuk Bila mendapatkan hadiah uang tunai Rp10 juta serta kesempatan emas untuk berkarier sebagai pegawai di Bank Jatim Sidoarjo. Namun, lebih dari itu, mereka kini mengemban misi besar: mempromosikan pariwisata, budaya, dan ekonomi kreatif Sidoarjo ke level yang lebih luas.
Dalam wawancara usai penobatan, Guk Ade mengungkapkan rasa bangganya.
“Saya ingin membuktikan bahwa anak muda Sidoarjo punya potensi besar. Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk membawa nama Sidoarjo lebih dikenal, bukan hanya di tingkat lokal, tapi juga nasional,” katanya penuh semangat.
Senada dengan itu, Yuk Bila menambahkan bahwa gelar yang mereka raih adalah awal dari perjalanan panjang.
“Kami ingin mengajak lebih banyak anak muda untuk peduli terhadap budaya dan pariwisata daerah. Ini bukan hanya tugas kami sebagai Guk dan Yuk, tapi juga tanggung jawab kita semua sebagai warga Sidoarjo,” ujarnya.
Plt. Bupati Sidoarjo, H. Subandi, menegaskan bahwa ajang ini bukan hanya sekadar pemilihan duta wisata, melainkan juga bagian dari kebijakan Outdoor Learning (ODL).
“Saya harap para peserta Guk Yuk dapat mendukung program ini dengan mempromosikan tempat wisata kepada teman di lingkungannya,” ujar Subandi.
Bupati yang baru saja terpilih untuk periode 2025–2030 ini juga berharap para finalis dapat menjadi agen perubahan.
“Kalian adalah representasi kepemudaan Sidoarjo. Maka, harus siap bergerak maju, turun ke masyarakat, dan memperkenalkan potensi daerah, baik dari segi wisata, seni budaya, maupun ekonomi kreatif,” tambahnya.
Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Sidoarjo, Yudhi Irianto, menjelaskan bahwa kompetisi tahun ini sangat kompetitif. Sebanyak 40 pasang peserta dari 30 desa dan 16 kecamatan berkompetisi dalam empat tahapan seleksi.
“Para peserta tidak hanya dinilai dari penampilan mereka, tetapi juga dari wawasan budaya, public speaking, hingga cara mereka mempromosikan pariwisata daerah. Ini bukan hanya ajang kecantikan, tapi juga seleksi duta wisata yang siap mengemban tugas besar,” ungkap Yudhi.
Kemenangan Guk Ade dan Yuk Bila bukan hanya soal satu malam gemilang di atas panggung. Ini adalah awal dari perjalanan mereka sebagai duta wisata yang harus terus menginspirasi, membangun inovasi, dan menjadi penggerak utama dalam promosi wisata daerah.
“Kami ingin membuktikan bahwa menjadi Guk dan Yuk bukan sekadar mengenakan selempang. Ini tentang tanggung jawab, kerja keras, dan dedikasi untuk Sidoarjo,” tutup Guk Ade.
Dengan semangat tinggi, Guk Ade dan Yuk Bila siap membawa wisata Sidoarjo ke tingkat yang lebih tinggi, menarik lebih banyak wisatawan, dan memperkenalkan keindahan serta budaya lokal ke kancah nasional. (Rino)