SURABAYAONLINE.CO, Sidoarjo – Geliat UMKM di Sidoarjo kian moncer pada selama perhelatan Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU). Semua sektor perekonomian bergerak di hajatan yang berpusat di GOR Delta Surya, Sidoarjo ini.
Mulai hotel, rumah makan, warung kopi, usaha sablon, ojek sepeda motor, hingga jasa parkir mendapat dampak ekonomi. Bahkan banyak rumah warga yang disewa oleh Pemkab Sidoarjo maupun pemda lain sebagai tempat penginapan jamaah dari luar kota.
“Ini berkah Sidoarjo sebagai tuan rumah Satu Abad NU. Ekonomi tumbuh dan bergerak, terutama UMKM,” kata Pembina Paguyuban UMKM Sidoarjo Zahlul Yussar.
Pengusaha muda Sidoarjo ini menyaksikan langsung bagaimana menggeliatnya ekonomi di Sidoarjo menjelang puncak resepsi Satu Abad NU. Bahkan ada toko yang sudah lama tutup, kembali buka untuk melayani kebutuhan para jamaah yang datang ke Sidoarjo.
Anggota DPRD Sidoarjo dari Fraksi Partai Demokrat ini mengatakan, dampak ekonomi tidak hanya dirasakan warga Sidoarjo yang ada di kota. Warga di pelosok pun merasakan perputaran uang.
“Pertumbuhan ekonomi ini riil. Pengangguran pun turun, karena banyak lapangan kerja yang tumbuh. Ini tentu patut kita syukuri,” ujar Zahlul.
Sementara itu, Koordinator Nahdlatut Tujjar Fest Addin Jauharudin optimis perputaran uang dalam perhelatan Satu Abad NU ini bisa mencapai Rp 500 miliar sesuai prediksi Ketua Umum PBNU Gus Yahya. Sebab, warga yang datang tentu akan membelanjakan uangnya.
“Itu rumusnya sederhana.Kalau acara Nahdlatut Tujjar Fest ini dimulai seminggu sebelum puncak resepsi, kemudian ditambah 1 juta orang yang hadir di hari H. Kalau satu orang saja yang hadir belanja Rp 100.000 dikalikan jumlah yang hadir, maka target perputaran uang Rp 500 miliar akan terpenuhi,” pungkas Addin. (*)