SURABAYAONLINE.CO, Sumenep – Pemerintah Kabupaten Sumenep, Madura, melaunching program UHC (Universal Health Coverage) pada tanggal 31 Oktober 2022 bertepatan dengan Harjad Sumenep Ke-753.
Program tersebut sebagai langkah Pemkab Sumenep dalam memberikan jaminan kesehatan bagi seluruh masyarakat di pulau ujung Timur Madura ini.
Namun, program layanan kesehatan gratis itu dinilai belum banyak diketahui masyarakat. “Kenapa program yang digadang-gadang unggulan ini belum diketahui masyarakat. Salae sopo (salahnya siapa.red),” ujar salah satu masyarakat Sumenep Mamad, Jumat (6/1).
Padahal kata Mamad, program bagus itu karena membantu meringankan beban masyarakat dalam hal kesehatan. Yang semula berobat karena sakit harus membayar, adanya UHC Gratis atau tanpa dipungut biaya.
Pihaknya mengaku heran padahal sudah banyak yang mengabarkan hal itu. Mulai dari berbagai media sosial. Apakah kurang efektif dari informasi ke informasi?.
Dan dirinya pun menilai jika tanpa adanya sosialisasi secara rutin kepada masyarakat, tidak akan tersampaikan sebagaimana mestinya.
“Saya rasa kalau hanya sosialisasi di media sosial tidak cukup. Masyarakat di Sumenep tidak semuanya paham Medsos. Nah disitulah peran para pemangku kebijakan khususnya pelayan kesehatan turun langsung,” katanya
Mamad mengatakan hal demikian bukan tanpa sebab. Beberapa hari sebelumnya, dirinya mengaku saat ngopi disebuah tempat, ada orang berbincang seputar UHC.
Dalam perbincangan itu sempat ada kata “Benarkah berobat ke pelayanan kesehatan gratis. Biasanya kalau tidak memiliki BPJS atau pembantu lainnya dikenakan biaya” katanya menirukan pembicaraan orang yang dia dengarkan saat ngopi di warung kecil.
Dirinya mempertanyakan hal itu. “Apakah kurang sosialisasi atau kurang update terkait kabar itu. Tetapi sependek pengetahuan saya, belum ada pelayan kesehatan memberitahukan itu secara langsung,”katanya
Kepala Dinas Kesehatan dan P3AKB Sumenep Agus Mulyono menampik ketika program UHC tidak banyak diketahui oleh seluruh masyarakat Sumenep.
Buktinya, kata Agus, berdasarkan data setiap hari di Mall Pelayanan Publik (MPP) setempat, pendaftar baru pada program UHC mencapai ratusan orang.
Pihaknya pun memaklumi jika tidak semua orang mengetahui kabar adanya layanan kesehatan gratis itu yang di sampaikan melalui media sosial.
“Kalau soal itu memang tidak semua mengetahui kabar UHC melalui media. Tapi kami sudah menyampaikan adanya layanan gratis itu ke camat dan Kepala Desa,” katanya. (Upek)