SURABAYAONLINE.CO, Sumenep – Puskesmas Kalianget, Sumenep, Madura, Jawa Timur terus berinovasi dalam memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi masyarakat setempat.
Salah satu contoh peluncuran program Pusaka Si Gendis (Puskesmas Kalianget Siapkan Generasi Cerdik dan Sehat).
Selain untuk pelayanan baik, program tersebut sengaja diluncurkan dalam rangka menyambut dan memeriahkan Hari Kesehatan Nasional (HKN) Ke-58 yang diperingati setiap tanggal 13 November.
Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kalianget Drg. Yenny Tri Suci menyampaikan, program Pusaka Si Gendis fokus pada pelayanan ibu hamil yang sering mengalami komplikasi kebidanan selama kehamilan, persalinan dan nifas.
“Ketika ibu hamil mengalami komplikasi, maka berat bayi yang dilahirkan kurang dari 2500 gram dan kadar oksigen di dalam tubuh berkurang (Asfeksia),” terangnya, Selasa (8/11).
“Dengan program itu kami luncurkan untuk mengantisipasi hal demikian,” jelasnya
Selain itu, program Pusaka Si Gendis juga berfungsi untuk mencegah tingginya angka pernikahan dini, rendahnya calon pengantin mendapat akses pelayanan kesehatan reproduksi serta berkontribusi terhadap tingginya kasus komplikasi kebidanan dan neonatal.
Konseling pasangan calon pengantin dan pendampingan calon pengantin beresiko merupakan salah satu solusi untuk menekan angka komplikasi kebidanan dan neonatal sehingga menghasilkan generasi penerus yang berkualitas dan sehat.
Menyadari hal tersebut, kata dia, diperlukan upaya peningkatan derajat kesehatan ibu yang dilaksanakan secara komprehensif dengan menyiapkan generasi yang sehat harus dilakukan sejak pra konsepsi bahkan saat remaja. Pusaka Si Gendis Solusinya.
Tidak hanya mengandalkan program itu.
Keterlibatan lintas sektor juga sangat menentukan keberhasilan dari kegiatan inovasi ini.
“Kerjasama lintas program di dalam puskesmas seperti dokter, bidan, perawat, ahli gizi, penyuluh Kesehatan dan tenaga Kesehatan di desa serta Kerjasama dan koordinasi yang baik dengan lintas sector seperti bapak camat, bapak kepala desa, kepala KUA, tokoh agama dan tokoh masyarakat sangat dibutuhkan untuk mensukseskan inovasi ini,” pungkasnya. (Upek)