SURABAYAONLINE.CO, Sumenep – Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI dr.Hasto Wardoyo mendatangi Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Selasa (13/9).
Dalam kunjungannya, Hasto meminta Pemerintah Daerah untuk mengatasi percepatan penanganan stanting.
Menurut hasto, untuk mengatasi percepatan penanganan stanting dapat dilakukan dengan cara mengeliminasi penyakit TBC (Tuberkulosis) atau yng dikenal dengan sebutan penyakit paru-paru akibat kuman Mycobacterium tuberculosis.
“Ini harus dilakukan agar stanting tidak meluas di Sumenep. Karena TBC dapat mengakibatkan peningkatan stanting,” terangnya
Kemudian dapat dilakukan dengan cara melakukan pencegahan terhadap pernikahan dini atau dibawah umur, jarak waktu hamil diperhatikan. Jangan terlalu banyak dan terlalu tua.
Ia memaparkan, berdasarkan data secara Nasional, jumlah angka stanting di Jawa Timur mencapai 23 persen. Untuk pengendalian kelahiran cukup bagus karena total Verter et rata-rata orang yang memiliki sekitar 2,13 persen.
“Artinya, setiap perempuan yang mempunyai anak di Jawa Timur hanya melahirkan anak 2,13 persen,” jelasnya
Ia menambahkan, untuk angka tertinggi stanting mencapai 38 persen. Dari empat Kabupaten di Madura, berada di Pamekasan dab Bangkalan. (Upek)


