SURABAYAONLINE.CO, Sumenep – Angka stanting di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur hingga saat ini mencapai 29 persen.
Bupati Sumenep Achmad Fauzi mengatakan jika angka tersebut merupakan akumulasi daripada tahun sebelumnya.
Dengan begitu, kata Fauzi, angka yang cukup tinggi itu harus diselesaikan dengan cepat. Sebab, akan berdampak kepada penerus 5-10 tahun kedepan.
“Dampaknya berpengaruh pada IPM, angka kemiskinan dan pengangguran terbuka,” katanya, Selasa (13/9).
Menurutnya, stanting diakibatkan pernikahan dini dan perceraian yang dinilai belum adanya kedewasaan dari kedua pasangan tersebut.
“Mentalnya tidak kuat dan bercerai. Itulah yang mengakibatkan stanting tinggi,” katanya
Kemudian, hamil muda dan tidak memiliki pemahaman dalam hal gizi anak. “Makanya saya mendorong untuk menunda kehamilan karena sangat penting. Menurut kedokteran yang bagus hamil itu seyelah usia diatas 20 tahun,”katanya
Mengantisipasi itu, Pemkab Sumenep membentuk tim Gets (Gerakan Eliminasi Tubercoluis dan Stanting). Tim tersebut nantinya akan memberikan edukasi kepada masyarakat.
“Semoga dengan tim ini dapat mengatasi persoalan stanting dan TBC di Sumenep hingga mencapai 14 persen sebagaimana harapan Presiden RI Joko Widodo,” pungkasnya. (Upek)